Bandrol Harga Rp 350-475/Saham - Envy Targetkan Dana IPO Rp 360 Miliar

NERACA

Jakarta –Danai ekspansi bisnis untuk mengejar pertumbuhan pendapatan, PT Envy Technologies Indonesia Tbk menawarkan saham umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan kisaran harga mulai Rp 350 - Rp 475 per saham. Perusahaan yang bergerak di bisnis penyedia jasa teknologi informasi dan financial technology (fintech) ini melepas sebanyak-banyaknya 1,8 miliar saham kepada publik.

Dalam gelaran IPO ini, ENVY diperkirakan meraih dana segar sekitar Rp 240 miliar hingga Rp 360 miliar.”Seluruh dana hasil IPO akan dipakai untuk belanja modal perseroan,”kata Direktur Utama ENVY, Moh. Sopiyan di Jakarta, kemarin.

Dirinya menyampaikan, dana hasil IPO Envy Technologies sebesar 31,40% akan digunakan untuk kegiatan usaha sistem integrasi informatika Envy Technologies. Selanjutnya, 24,56% akan digunakan untuk kegiatan usaha sistem integrasi telekomunikasi, 2,11% akan digunakan perseroan untuk penelitian dan pengembangan produk, dan selebihnya untuk membayar utang dan modal kerja.

Sementara Toto Sosiawanto, Senior Vice President PT Erdikha Elit Sekuritas sekaligus sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) menjelaskan, situasi pasar mulai kondusif menjadi angin segar bagi perusahaan teknologi menghimpun pendanaan di pasar saham. “Kami telah melakukan beberapa riset analisa dari perusahaan yang ada, kalau perkembangan teknologi saat ini sudah menarik sekali,"ujarnya.

Jika dilihat secara fundamental, lanjutnya, price to earning ratio (PER) ENVY berkisar antara 26-35. Adapun, price to book value (PBV) diperkirakan 1,59 - 2,16 kali. PER merujuk pada rasio harga terhadap laba perusahaan, sementara PBV ini adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan.

Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV di bawah 1 memiliki valuasi yang rendah alias undervalue.  Dari sisi kinerja, pada tahun lalu, ENVY membukukan pendapatan sebesar Rp 80,35 miliar, naik sebesar Rp77,16 miliar atau setara dengan 2.424,90% dibandingkan pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp 3,18 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pendapatan perseroan dari segmen sistem integrasi informatika dan telekomunikasi.

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 102,76 miliar dan tahun depan targetnya dipatok sebesar Rp 105,40 miliar. Laba bersih juga diproyeksikan mencapai Rp 7,27 miliar. Adapun, strategi yang dilakukan adalah memperkuat penyelenggara layanan jasa keamanan informasi digital, pengembangan layanan big data dan layanan digital di sektor keuangan.

ENVY diperkirakan akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2019 dan pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 8 Juli 2019. Saat ini saham ENVY dimiliki dengan komposisi pemegang saham yaitu perusahaan lokal sebanyak 25,50%, asing sebanyak 43,52% dan yang terakhir publik sebanyak 33,33%.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…