Garap Proyek LRT - ADHI Terima Pembayaran III Rp 1,2 Triliun

NERACA

Jakarta –Perusahaan kontruksi plat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menerima realisasi pembayaran tahap III pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek tahap I senilai Rp 1,2 triliun. Pembayaran ini diterima dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator LRT Jabodebek.

Corporate Secretary Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan LRT Jabodebek Tahap I dari bulan Juli 2018 sampai dengan September 2018. Sebelumnya, ADHI telah menerima pembayaran pertama proyek LRT untuk progres pekerjaan dari bulan September 2015 sampai dengan September 2017 senilai Rp 3,4 triliun.

Selanjutnya, ADHI telah menerima pembayaran kedua untuk progres pekerjaan dari bulan Oktober 2017 sampai dengan Juni 2018 sebesar Rp 2,5 triliun. Artinya, dari total kontrak senilai Rp 20,2 triliun, ADHI telah menerima pembayaran senilai Rp 7,1 triliun. Selain itu, ADHI telah mengajukan rencana pembayaran keempat untuk progres pekerjaan dari bulan Oktober 2018 sampai dengan Maret 2019 senilai Rp2,8 triliun.

Pembayaran LRT Jabodebek dilakukan pemerintah melalui PT KAI berdasarkan hasil progres pekerjaan yang telah dievaluasi dan diperiksa oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Sampai dengan 24 Mei 2019 progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 62,6%.

Selain itu, perseroan juga mengungkapkan, saat ini tengah memantau kondisi pasar terkait rencana penawaran umum perdana saham anak usaha PT Adhi Commuter Properti. Direktur Keuangan Adhi Karya, Entus Asnawi M. Menuturkan, entitas anak usaha yang direncanakan melakukan initial public offering (IPO) tahun ini yakni Adhi Commuter Properti (ACP). Saat ini, perseroan menyebut aksi korporasi itu masih dalam tahap persiapan serta memantau kondisi pasar pada kuartal IV/2019.

Perseroan membidik IPO anak usahanya sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun. Asal tahu saja, ADHI itu melakukan spin off ACP pada Mei 2018. Saat itu, ditargetkan proses IPO dapat ditempuh satu tahun setelah didirikan. Manajemen Adhi Karya sebelumnya menuturkan akan mengembangkan 10 transit oriented development (TOD) dalam rentang 12 tahun ke depan melalui ACP. Nilai kapitalisasi seluruh proyek ditaksir mencapai Rp59 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…