Dalam rangka memberdayakan masyarakat disabilitas untuk mandiri, Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Bali menyerahkan bantuan kesehatan seperti kursi roda, tongkat kaki empat, tongkat stroke, alat bantu dengar dan bantuan modal sosial kepada istri veteran pejuang.
Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan, pihaknya telah mempunyai program rutin untuk memberikan bantuan kepada para lansia, disabilitas dan masyarakat lainnya.”Tidak hanya menyerahkan bantuan, namun berbagi kasih bersama adalah menjadi tujuan dan harapan untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan para lansia maupun disabilitas Kota Denpasar," ujarnya di Denpasar, kemarin.

Disampaikannya, kegiatan penyerahan bantuan kursi roda menyasar dua kecamatan yakni Kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Barat. Hadir pula dalam penyerahan kursi roda tersebut Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Denpasar Jero Wiladja, Camat Denpasar Selatan Wayan Budha, serta Lurah Sanur Ida Bagus Raka Jisnu mendampingi lansia istri veteran Denpasar, Ni Ketut Gubreg untuk menerima kursi roda.

Selly Dharmawijaya Mantra lebih lanjut mengatakan, kegiatan kali ini menyasar salah satu istri veteran pejuang Denpasar yang bertempat tinggal di wilayah Sanur. Disamping menyasar istri veteran, pihaknya juga menyerahkan bantuan kepada lansia Suryani yang mengalami sakit, serta salah satu disabilitas di kawasan Kecamatan Denpasar Selatan.”Tiga buah bantuan kursi roda kami serahkan kali ini yang juga tak terlepas dari program tanggung jawab sosial atau coorporate social responsibility dari pihak perbankan, BUMN dan juga pihak swasta,”ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam kerja sama memberikan bantuan kepada lansia dan disabilitas di Kota Denpasar, tidak saja memberikan bantuan alat-alat kesehatan, namun juga memberikan bantuan modal kerja hingga bantuan bedah rumah. Hal ini juga tak terlepas dari keberadaan organisasi K3S Denpasar sebagai mitra kerja Pemkot Denpasar dalam kegiatan sosial serta mempercepat penanganan permasalahan sosial di perkotaan.”Tentunya bantuan yang kami serahkan ini memiliki harapan besar dalam membantu lansia dan disabilitas untuk meningkatkan derajat kesehatan yang nantinya mampu memberikan dampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat Denpasar," ucapnya.

Ketua Legiun Veteran Denpasar, Jero Wiladja mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi peningkatan kesejahteraan para istri dan keluarga veteran pejuang Kota Denpasar bukan menjadi kegiatan pertama kalinya, namun menjadi kegiatan rutin perhatian Pemkot Denpasar dan K3S Denpasar kepada para veteran pejuang di Kota Denpasar.”Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak wali kota, wakil wali kota dan seluruh jajarannya serta K3S Denpasar yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada para veteran pejuang di Kota Denpasar," ujarnya.

Sudah menjadi rahasia umum, penyandang disabilitas belum mendapat hak untuk hidup setara seperti yang lain di Indonesia. Menurut data Bappenas, baru 25% penyandang disabilitas yang bisa bekerja baik di sektor formal dan informal. Dari jumlah tersebut, sekitar 39.9% penyandang disabilitas bekerja sebagai petani, 32.1% sebagai buruh, 15.1% di sektor jasa dan sisanya di perusahaan swasta maupun wiraswasta.

Deputi Menteri Bappenas bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Pungky Sumadi pernah bilang, penyerapan kerja penyandang disabilitas yang masih rendah dipicu karena sudut pandang masyarakat mengenai para difabel. Hal ini menjadi PR bagi pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja yang ramah bagi semua orang termasuk penyandang disabilitas.”Mereka kerap dianggap tidak mampu mandiri apalagi bekerja selayaknya orang normal. Itu sebabnya mereka kerap dipandang remeh ketika melamar pekerjaan," ujar Pungky.