Perbanyak Mitra Baru - Kioson Targetkan Penjualan Rp 4,74 Triliun

NERACA

Jakarta – Rencanakan menambah mitra baru tahun ini menjadi 70 ribu mitra yang tersebar di Indoesia, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) menargetkan top line perseroan meroket sampai 84,9%.”Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 4,74 triliun dan optimis bisa tercapai hingga akhir tahun,”kata Doane Cahyadi, Chief Executive Officer KIOS di Jakarta, kemarin.

Dirinya menjelaskan, keyakinan target penjualan tahun ini tercapai karena faktor utama peningkatan pendapatan segmen usaha antara lain kenaikan penjualan produk digital pada 2018 yaitu sebesar Rp2,5 triliun yang naik sebesar Rp1,4 triliun dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp1 triliun. Menurutnya, target itu mungkin saja tercapai sebab perseroan juga menargetkan pertumbuhan jumlah mitra menjadi 70.000 outlet di seluruh Indonesia.

Sementara itu, selama tahun berjalan KIOS sudah merealisasikan 68.000 outlet. Jumlah itu naik 10.000 outlet dibandingkan Desember 2018 sebanyak 58.000 outlet.”Nilai investasi per KIOS untuk menjalin kemitraan sekitar Rp500.000. Biaya itu termasuk biaya edukasi ke calon mitra dan biaya lain untuk pengadaan printer struk pembayaran,” ujar Doane Cahyadi.

Dengan begitu, setidaknya perseroan menghabiskan Rp6 milliar untuk penambahan 12.000 mitra baru. Selain menambah jumlah mitra terdapat empat strategi lain yang akan dilakukan perusahaan yaitu menambah jumlah produk dan layanan, inovasi layanan konsumen di kanal offline dan online, memperluas kerjasama pihak ketiga, serta improvisasi teknologi.

Daone membeberkan perseroan sedang berupaya memperluas kerja sama dengan pihak ketiga sekaligus menambah jumlah produk dan layanan. KIOS, lanjutnya, dalam waktu dekat akan mengumumkan kerja sama baru dengan dua perusahaan. Adapun untuk pengembangan tekonologi berupa perangkat berat (hardware) tidak akan banyak dilakukan di tahun ini.

Menurut Doane, saat ini teknologi yang dipakai masih layak dan belum perlu ditambah atau diperbarui. Sementara perihal belanja modal 2019 pun Doane belum bisa mengungkapkan jumlahnya. Sebagai informasi, di kuartal pertama 2019, KIOS mengalami penurunan pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Pada kuartal I 2018 pendapatan KIOS sebesar Rp 658,31 miliar sementara periode yang sama tahun ini hanya menjadi Rp 593,93 miliar.

Di saat yang sama, KIOS mampu menekan beban pokok penjualan dari Rp 648,14 miliar di kuartal I 2018 menjadi Rp 581,19 miliar di kuartal I 2019. Disampaikan Doane Cahyadi, salah satu penyebab penurunan pendapatan karena industri seluler mengalami tekanan. “Kinerja operator memberikan dampak sehingga kami kena imbas,” ungkapnya.

Adapun penurunan beban kata Doane karena mengikuti volume transaksi yang terjadi pada kuartal I 2019. Karena pendapatan turun, maka beban KIOS juga mengalami penurunan. Alhasil di kuartal I 2019, KIOS hanya meraup laba bersih sebesar Rp 341,99 juta. Jumlah itu turun dibandingkan capaian di kuartal I 2018 sebesar Rp 2,38 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…