Targetkan Kapasitas Produksi Naik 7% - Indorama Synthetics Siapkan Capex US$ 44 Juta

NERACA

Jakarta – Pacu kapasitas produksi pabrik poliester dan bentang pintal, PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) tahun ini mengalokasikan belanja modal sebesar US$44 juta. “Sumber belanja modal sebesar US$44 juta dari kas internal. Hingga kuartal I/2019, belanja modal telah terserap US$12 juta,”kata Presiden Direktur Indo-Rama Synthetics, Vishnu Swaroop Baldwa di Jakarta, kemarin.

Dirinya mengungkapkan, saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi poliester dan benang pintal sebesar 410.000 ton per tahun. Pada tahun ini, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi 5%-7% dari kapasitas exsisting. Targetnya, kapasitas baru dapat beroperasi mulai kuartal IV/2019.  Disampaikannya, saat ini sudah berjalan penambahan kapasitas dan kapasitas akan berjalan pada akhir tahun. Dimana benefitnya akan dirasakan di 2020.

Perseroan, lanjutnya, tahun ini mengincar laba bersih sebesar US$55 juta. Sekitar 60%-65% berasal dari penjualan ekspor. Target laba bersih ini telah memperhitungkan hasil penjualan saham yang dimiliki di PT Indorama Petrochemicals Indonesia (PTIP) dengan nilai penjualan US$55,14 juta pada Januari 2019. Hasil penjualan saham itu sebagian digunakan pelunasan sebagian kewajiban untuk memperbaiki arus kas. 

Adapun, sebesar US$30 juta di antaranya tercatat pada laba di kuartal I/2019. Hingga kuartal I/2019, perseroan mencapai laba bersih sebesar US$32,8 juta, naik 141,18% dari laba kuartal I/2018 sebesar US$13,6 juta. Dengan demikian, perseroan mengantongi laba dari operasional pabrik hanya US$2,8 juta atau lebih rendah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Vishnu menjelaskan, laba operasional yang tertekan pada 3 bulan pertama tahun ini karena permintaan pasar turun akibat perang dagang AS-China. Dia memproyeksikan, permintaan yang melambat masih berlanjut pada kuartal II/2019. Meski demikian, perseroan optimistis permintaan mulai meningkat pada kuartal III dan kuartal IV. Apalagi, setelah kapasitas pabrik baru beroperasi yang menghasilkan produk poliester dan benang pintal bernilai tambah. 

Kemudian perseroan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) memutuskan membagikan dividen senilai Rp340 per saham atau US$15 juta untuk tahun buku 2018. “Pemegang saham menyetujui dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp 340 per saham atau US$ 15 juta. Jumlah dividen tunai setara dengan 25% dari laba bersih tahun lalu,”kata Vishnu Swaroop Baldwa.

Disampaikannya, dividen bakal dibagi pada Juni 2019 dan kebijakan perseroan memberikan dividen sudah dilakukan sekitar 6 tahun karena laba yang dibukukan meningkat. Sepanjang tahun 2018 kemarin, emiten produsen polyester dan tekstil ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$61,8 juta atau meningkat dibandingkan perolehan laba 2017 sebesar US$ 1,6 juta.

Sementara penjualan bersih meningkat 7,92% menjadi US$839,5 juta. Perseroan mengungkapkan, sekitar US$33 juta dari laba tahun lalu berasal dari penjualan saham yang dimiliki  Indorama Synthetics di PT Indorama Petrochemicals Indonesia. Sehingga, laba operasional yang dibukukan perseroan pada tahun lalu sebesar US$29 juta. 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…