Pelita Samudera Tebar Dividen Rp 7 Persaham

NERACA

Jakarta- PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 7 per saham dari penggunaan laba bersih tahun buku 2018. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, dividen tunai akan dibagikan tanggal 27 Juni, 2019. Pembagian dividen ini adalah yang kedua dari tahun buku 2018 setelah distribusi dividen interim sebesar Rp5 per saham yang telah dilaksanakan tanggal 30 November 2018. Total dividen sebesar Rp12 per saham mencerminkan 30% dari laba bersih 2018 atau sebesar US$ 4,2 juta.

Keputusan pembagian dividen telah disepakati dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Pemegang saham juga menyetui sebesar US$ 708,8 ribu atau 5% dari laba bersih disisihkan untuk dana cadangan perseroan dan US$ 9,1 juta atau 65% dicatat sebagai laba yang ditahan. Asal tahu saja, secara total pembayaran dividen ini adalah yang ketiga sejak perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017.

Agenda RUST dan Luar Biasa juga menyepakati perubahan susunan dewan komisaris dengan penunjukkan komisaris independen yang baru. Dimana Lilis Halim menggantikan Adi Harsono dengan perubahan status dari independen komisaris menjadi komisaris. Sementara Lilis Halim saat ini menjabat sebagai komisaris dan advisor di Tower Watson.

Sepanjang tahun lalu, perseroan membiayai seluruh belanja modal dengan dana internal sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang untuk membangun kapabilitas keuangan yang kuat. Struktur modal yang terjaga dengan baik terlihat dari rasio pinjaman bersih terhadap modal (Net Debt to Equity Ratio) 0.13 kali per Desember 2018 dibandingkan 0.26 kali di Desember 2017, sejalan dengan pembayaran utang dan akumulasi laba.

Persetujuan dari pemegang saham untuk mendapatkan fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar US$ 10 juta dengan tenor sampai dengan 1 tahun untuk pendanaan jangka pendek. Pinjaman ini adalah fasilitas tambahan plafon pinjaman tanpa agunan dari Citibank yang sebelumnya telah disetujui sebesar US$ 10 juta, menjadi total US$ 20 juta. Ini menunjukan kepercayaan yang luar biasa dari bank terhadap masa depan bisnis perseroan.

Pinjaman jangka pendek ini salah satunya akan digunakan untuk pendanaan pembelian armada kapal kargo MV, sebagai bagian dari ekspansi armada. Armada MV yang ada saat ini memiliki total kapasitas yang naik hampir 7 kali lipat dibandingkan dari periode yang sama tahun lalu. Ekspansi armada MV akan menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan pendapatan perseroan di tahun 2019.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…