PBID Bagikan Dividen Rp 50 Per Saham

NERACA

Jakarta – Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 50 per saham atau Rp93,75 miliar untuk tahun buku 2018. “Dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp93,75 miliar atau Rp50 per saham. Nilai dividen tunai itu setara dengan 31,8% dari laba bersih 2018,”kata Direktur Panca Budi Idaman, Tan Hendra di Jakarta, kemarin.

Emiten produsen kantong plastik bermerek ini berhasil mencetak penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sebesar Rp4,35 triliun dan Rp294,51 miliar. Perseroan mengungkapkan, pembagian dividen tahun buku 2018 meningkat dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 43 per saham. Adapun dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per 14 Juni 2019. Sementara itu, dividen dibayarkan kepada pemegang saham pada 25 Juni 2019. 

RUPST tersebut juga mengangkat direktur baru Lukman Hakim yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris perusahaan. Untuk tahun ini, kata Direktur Utama PBID Djonny Taslim, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 6%. Dengan demikian, pertumbuhan laba tersebut mengalami perlambatan dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar 29%.

Disampaikan Djonny Taslim, penurunan pertumbuhan laba tersebut disebabkan membengkaknya beban pokok penjualan. Tepatnya, perseroan tengah melakukan perluasan jaringan penjualan ke Indonesia Timur.”Laba tertekan karena kami banyak membuka jaringan pemasaran di Indonesia Timur, seperti Bali, NTT, Makassar dan Jawa Timur,”ujarnya.

Dia melanjutkan, penjualan perseroan tetap mengalami peningkatan sebesar 15% dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp4,353 triliun. Tapi target itu mengalami penurunan dibanding pertumbuhan pendapatan tahun 2018 yang tercatat sebesar 24,72%.“Kami harap penjualan sepanjang tahun 2019 mencapai Rp5 triliun,” kata dia.

Selain itu, jelas dia, penurunan kinerja itu seiring dengan melemahnya permintaan kantong plastik dari pusat perbelanjaan.“Pemintaan dari super market mengalami penurunan sekitar 5%,” kata dia.

Sementara itu, pada kuartal I 2019, emiten plastik tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp63,62 miliar atau turun 18,58% dibanding kuartal I 2018. Sedangkan dari sisi penjualan mengalami kenaikan sebesar 22,3% menjadi Rp1,205 triliun dan beban pokok penjualan naik 27,91% menjadi Rp1,054 triliun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…