Subang Potensial Dikembangkan Sebagai Kawasan Industri

NERACA

Jakarta – Pengamat properti Ali Tranghanda mengatakan secara infrastruktur wilayah Kabupaten Subang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan industri, apalagi dengan hadirnya Pelabuhan Patimban.

Kehadiran kawasan industri tersebut untuk mendukung Pelabuhan Laut Patimban seiring kebijakan pemerintah menjadikannya sebagai pelabuhan internasional. "Pertumbuhan kawasan industri memang melebar sampai ke Subang dan Majalengka," kata Ali yang disalin dari laman Antara.

Sedangkan menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno pembangunan kawasan industri memang sudah seharusnya terakses langsung ke pelabuhan. Mengenai jarak lokasi kawasan industri itu dengan Pelabuhan Patimban, menurut Djoko, tidak menjadi permasalahan tergantung kepada lahan yang tersedia. "Lokasinya bisa jauh atau dekat, tergantung kepada ketersediaan lahan," ujar dia.

Sejumlah perusahaan saat ini tengah bersiap untuk mengembangkan kawasan industri di Kabupaten Subang, salah satunya PT Surya Semesta Internusa Tbk. Perusahaan terbuka berkode SSIA ini akan mengembangkan kawasan seluas 2.000 hektare. Tahap pertama pengembangan akan dilaksanakan pada kuartal keempat 2019 pada lahan seluas 250 hektare dengan investasi diperkirakan mencapai sekitar Rp1,5 triliun.

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan segera mewujudkan pembangunan pelabuhan Patimban mengingat sudah ada dukungan pendanaan dari Jepang.

Menhub berharap dengan adanya Pelabuhan Patimban, maka sistem logistik nasional dapat lebih baik dengan biaya yang semakin murah. Secara teknis Pelabuhan Patimban pada tahap awal akan melayani 3,5 juta TEus, kemudian dapat ditingkatkan menjadi 5,5, juta TEus dan 7,5 juta TEus. ”Jadi Pelabuhan Patimban akan sama besarnya dengan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang diharapkan bisa operasi pada 2019,” katanya.

Proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat ditargetkan selesai Desember 2019. Saat ini progresnya mencapai 13 persen. Pembangunan pelabuhan Tahap I itu diharapkan tuntas Desember 2019. Pembangunan Tahap I adalah car terminal.

Budi Karya menjelaskan, saat ini tahap pembangunan meliputi konstruksi reklamasi, dermaga, breakwater (pemecah gelombang laut), dan trestle dermaga. "Konstruksi, satu reklamasi, yang kedua adalah dermaga, yang ketiga ada trestle, yang keempat adalah breakwater," katanya.

Sebelumnya, diwartakan, Jawa Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan kawasan industri baru, terutama di wilayah Majalengka, Cirebon dan Subang atau disebut “Segitiga Rebana”. Peluang ini muncul karena adanya infrastruktur yang strategis, yakni Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, Pela­buhan Cirebon dan Pelabuhan Patimban di Subang.

“Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonominya berbasis industri, yang kontribusinya mampu mendekati 40 persen. Kalau kita kembangkan lagi di koridor timur, potensi pembangunannya akan lebih bisa ditingkatkan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (29/4).

Menurut Menperin, selama ini Jawa Barat telah berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Dalam hal ini, sumbangsih utamanya dari aktivitas industrialisasi, baik itu adanya peningkatan pada nilai investasi, penyerapan tenaga kerja, maupun capaian ekspor.

“Kalau lihat Bekapur (Bekasi, Karawang, dan Purwakarta) itu adalah Detroit-nya Indonesia. Berbagai produk manufaktur, terutama elektronika dan otomotif, diekspor dari sana,” ungkapnya. Maka itu, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim bisnis yang kondusif serta memberikan insentif dan kemudahan perizinan usaha.

“Berdasarkan implementasi peta jalan Making Indonesia, salah satu program prioritasnya adalah pengembangan kawasan industri terpadu,” imbuhnya. Namun demikian, seiring berjalannya era industri 4.0, perlu juga ditopang dengan penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan pemanfaatan teknologi digital.

“Apalagi ITB sebagai pusat brainware nasional yang sangat dekat dengan teknologi, diharapkan jadi tulang punggung dalam pengembangan SDM kompeten dan ekonomi digital,” papar Airlangga pada acara yang bertajuk “Development 4.0: Meeting the Global Challenges”.

Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Sanny Iskandar menyampaikan, kawasan industri di Jawa Barat masih menjadi incaran bagi para investor yang ingin membangun pabriknya.

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…