Bank Papua Targetkan Total Aset Rp88 M

 NERACA

Makassar--Bank Pembangunan Daerah Papua terus menggenjot target  total aset pada cabang Makassar sebanyak Rp88,2 miliar hingga akhir tahun 2012.  "Dengan pengoperasian cabang baru di Makassar ini kami targetkan simpanan tabungan sebanyak Rp88,2 miliar lebih dan angka itu cukup realistis," ujar Direktur Utama Bank Papua,  Eddy R Sinulingga di Makassar,

Target total aset itu melalui penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri dari tabungan Rp8,8 miliar, deposito Rp35,3 miliar, dan giro Rp4,4 miliar, serta penyaluran kredit yang harus mencapai Rp44,14 miliar hingga akhir 2012 nanti. Total aset ini belum termasuk dengan gaji karyawan serta biaya operasional yang akan dikeluarkan. Dengan rencana target itu, maka total keseluruhan mencapai Rp92,64 miliar.

Menurut Eddy, pembukaan cabang kedua di luar Papua ini juga dikarenakan lambatnya penyaluran kredit yang dipengaruhi oleh cakupan luas cukup besar dan jumlah penduduk yang terbatas.  Secara umum, pertumbuhan rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) pada perbankan di Papua itu sangat rendah yang hanya mencapai angka 47%.

Dengan melihat angka ini, salah satu strategi yang kami lakukan yakni dengan menggandeng bank-bank nasional atau bank besar untuk melakukan pembiayaan sindikasi.  "Kami hadir di Makassar bukan untuk mengambil pasar Bank Sulselbar yang memang bank milik pemerintah daerah di sini. Tapi kami hanya menyasar segmen lain, yaitu para pedagang yang selalu melakukan transaksi perdagangan barang keluar masuk dari Makassar ke Papua," ucapnya

Lebih jauh kata Eddy, pembukaan cabang Bank Papua ke 127 ini, untuk memperlancar arus perdagangan dari Makassar ke Papua.  Karena selama ini barang-barang yang masuk ke wilayah itu, berasal dari Makassar dan Surabaya. Bahkan pihaknya ingin mengajak Bank Sulselbar untuk bersama-sama membangun kedua daerah.  **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…