Sembilan Nama Lolos Seleksi Administrasi Posisi Sekjen KPK

Sembilan Nama Lolos Seleksi Administrasi Posisi Sekjen KPK 

NERACA

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa sembilan orang lolos seleksi administrasi untuk jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK.

"Setelah menerima 200 orang pendaftar, pansel (panitia seleksi) memutuskan sembilan orang di antaranya lolos seleksi administrasi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, dikutip dari Antara, kemarin.

Selanjutnya, kata Febri, akan dilakukan tes teknis dan "assessment center" serta tes kesehatan dan jiwa pada Kamis (23/5)-Jumat (24/5)."Hasil dari tes tahap ini akan dibawa ke proses wawancara dengan panitia seleksi hingga nanti pansel dapat memutuskan apakah terdapat tiga orang calon yang akan dikirim pada Presiden RI," ucap Febri.

Lebih lanjut, ia mengatakan terdapat sejumlah persyaratan yang diatur dalam proses seleksi ini, selain aspek kompetensi, disyaratkan juga pelamar tidak menjadi pengurus partai politik dalam lima tahun terakhir, tidak terikat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda sampai dengan derajat ketiga dengan pimpinan/penasihat/pegawai KPK.

Sembilan orang yang lolos seleksi administrasi sebagai berikut.

1. Asep R. Suwandha

2. Budi Achmad Djohari

3. Cahya Hardianto Harefa

4. Ellen Geiby

5. Hiskia

6. Jonny Sinaga

7. Nanang Priyatna

8. Naziarto

9. Wawan Wardiana

Dari sembilan orang itu terdapat dua pejabat struktural KPK, yakni Cahya Hardianto Harefa yang saat ini menjabat Direktur Pengaduan Masyarakat dan Wawan Wardiana yang saat ini sebagai Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

Sebelumnya, pendaftaran untuk posisi Sekjen KPK tersebut sudah dibuka sejak 5 April 2019 dan ditutup pada 26 April 2019. Namun, KPK memperpanjang pendaftaran sampai Jumat (17/5) ini.

Saat ini, Pahala Nainggolan yang merupakan Deputi Pencegahan KPK menjabat sebagai Plt Sekjen KPK.

Sebelumnya, panitia seleksi Sekjen KPK Tahun 2018 menginformasikan bahwa belum ada kandidat yang dapat diusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dapat ditetapkan sebagai Sekjen KPK.

Hal itu tertuang dalam pengumuman KPK Nomor: B/08PS/KP.00.01/54/02/2019 tentang "Pengumuman Hasil Akhir Seleksi Gelombang Kesatu dan Kedua Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Untuk Jabatan Sekretaris Jenderal Pada Komisi Pemberantasan Korupsi".

Dalam pengumuman itu tertulis "Sehubungan dengan telah dilaksanakannya tahapan wawancara 6 (enam) orang kandidat Jabatan Pimpinan Tinggi Madya untuk jabatan Sekretaris Jenderal (gelombang satu dan kedua) dan berdasarkan hasil konsultansi ke Komisi Aparatur Sipil Negara".

"Maka dengan ini Panitia Seleksi mengumumkan bahwa belum ada kandidat yang dapat diusulkan kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Kabinet Republik Indonesia untuk dapat ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal pada Komisi Pemberantasan Korupsi".

Pengumuman itu ditandatangani oleh panitia seleksi yang juga Ketua KPK Agus Raharjo di Jakarta pada 6 Februari 2019. Ant

 

BERITA TERKAIT

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

BERITA LAINNYA DI

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…