Unilever Membagikan Dividen Rp 9 Triliun

NERACA

Jakarta – Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp775 per saham untuk tahun buku 2018. RUPST juga menyetujui dividen interim sebesar Rp410 per saham yang telah dibagikan pada 5 Desember 2018. Informasi tersebut disampaikan perseroan di Jakarta, Selasa (21/5).

Perseroan mengungkapkan, dividen seluruhnya yang akan diterima oleh pemegang saham perseroan yang berhak untuk tahun buku 2018 sebesar Rp1.185 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp9 triliun atau hampir 100% dari laba bersih 2018. Dividen final untuk 2018 akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak selambatnya pada 18 Juni 2019.

Agenda lain hasil RUPST juga mengumumkan perubahan susunan direksi perseroan dan susunan dewan komisaris perseroan. Perseroan mengangkat Sri Widowati dan Veronika Utami sebagai direktur perseroan, serta mengangkat Deborah Herawati Sadrach sebagai komisaris independen perseroan. Rapat umum pemegang saham luar biasa juga menyetujui penambahan kegiatan usaha baru berupa penyewaan kantor yang dapat menambah pendapatan perseroan sebesar 0,02%-0,05%.  

Kata Hemant Bakshi, Presiden Direktur Unilever Indonesia, perseroan telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 85 tahun. Dalam situasi yang terus berubah secara cepat serta persaingan tinggi, perseroan meyakini dapat tumbuh  positif sejalan dengan strategi perseroan menjalankan bisnis dengan berlandaskan tujuan atau misi sosial yang kuat, serta memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan. “Agar siap menghadapi tantangan masa depan, perseroan senantiasa melakukan transformasi pada setiap lini bisnisnya. Transformasi diperlukan agar perseroan bisa memberikan produk dan layanan yang relevan dengan keinginan konsumen dan pelanggan, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan,"ujarnya.

Guna memacu pertumbuhan bisnisnya, emiten consumer goods ini aktif meluncurkan produk-produk barunya. Di kuartal pertama 2019, UNVR membukukan laba terkoreksi 4,37% sejalan dengan penjualan yang turun tipis 0,76% pada periode yang sama. Disebutkan, penjualan bersih Unilever sebesar Rp10,66 triliun, turun 0,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,75 triliun. 

Penjualan berasal dari segmen home and personal care (HPC) sebesar Rp7,47 triliun, diikuti segmen foods and refreshement (F&R) sebesaR Rp3,20 triliun. Penjualan di segmen HPC mengalami kenaikan sebesar 2,61% secara tahunan, sedangkan di segmen F&R turun 7,83%. 

Berdasarkan segmen geografis, penjualan dalam negeri tumbuh 0,49% menjadi Rp10,19 triliun, sedangkan penjualan ekspor turun 21,54% menjadi Rp478,44 miliar. Lebih lanjut, harga pokok penjualan naik 1,99% menjadi Rp5,36 triliun. Sehingga laba kotor turun 3,40% menjadi Rp5,31 triliun. Dengan demikian, perseroan mencetak laba sebesar Rp1,75 triliun pada kuartal I/2019, turun 4,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,83 triliun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…