Raup Dana IPO Rp 50,03 Miliar - JAST Targetkan Pendapatan Tumbuh 50%

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdana di pasar modal, PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini mencapai 50%. Sementara laba bersih juga ditargetkan tumbuh 10%-15%. Maka guna memuhi target tersebut, perseroan akan mengandalkan bisnis call center dan media luar ruang guna mengerek pendapatan.

Direktur Jasnita Telekomindo, Tjokro Wimantara mengatakan, pendapatan perusahaan masih ditopang oleh kontribusi dua divisi usahanya tersebut, masing-masing berkontribusi sebesar 40%.”Call center saat ini berkontribusi hampir 40% kemudian ada lagi kontribusi terbesar dari sisi media itu di-subdiary atau anak usaha kami, media luar ruang papan iklan di atas motor, itu salah satu kontributor terbesar untuk revenue kami,"ujarnya di Jakarta, Kamis (16/5).

Adapun pendapatan lainnya akan disumbangkan oleh bisnis project, smart city dan jasa. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan mengantongi pendapatan senilai Rp 109 miliar dengan margin laba bersih berada di kisaran 10%-15%. Sementara Wakil Direktur Utama JAST, Welly Kosasih mengatakan bisnis call center perusahaan saat ini paling besar digunakan untuk layanan emergency call 112 yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Diakuinya, Jasnita menyediakan layanan di nomor tersebut untuk wilayah kerja yang tersebat di 40 kabupaten/kota di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk korporasi, perusahaan juga menyediakan layanan call center untuk BPJS Ketenagakerjaan. Pada saat pencatatan perdana pagi tadi, sempat stagnan, harga saham JAST langsung terkena auto reject atas (ARA) atau penolakan otomatis oleh Jakarta Automated Trading System (JATS) karena kenaikan harga saham yang melebihi persentase tertinggi.
JAST mengalami oversubscribe lebih dari 7,53 kali setelah masa penawaran umum yang berlangsung pada 3-9 Mei 2019. Harga penawaran umum JAST sebesar Rp246 per saham, sehingga total dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp50,03 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB KayHian Sekuritas. Pada debut perdana di pasar modal, saham JAST melonjak hingga 49,59% di level Rp 368/saham dengan nilai transaksi Rp 4,82 juta dan volume perdagangan relatif kecil yakni 13.100 saham.

Harga perdana emiten penyedia peralatan telekomunikasi dan perlengkapan komputer ini di level Rp 246/saham. Perseroan menawarkan 203,40 juta sahamnya ke publik atau sebanyak 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Dari aksi ini perusahaan memperoleh dana senilai Rp 50,03 miliar.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…