Jumlah Angkatan Kerja di Banten Bertambah 53.916 Orang

Jumlah Angkatan Kerja di Banten Bertambah 53.916 Orang

NERACA

Serang - Jumlah angkatan kerja di Provinsi Banten pada Februari 2019 sebanyak 6,142 juta orang, bertambah 53.916 orang dibanding Februari 2018.

“Meningkatnya jumlah angkatan kerja, tidak disertai dengan naiknya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang justru mengalami penurunan sebesar 0,87 poin,” kata Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Dra Tutty Amalia MAP di Serang, Sabtu (11/5).

"Penyebabnya adanya pergeseran penduduk dari angkatan kerja ke bukan angkatan kerja," tambah dia.

Pada Februari 2019, sebanyak 5,676 juta orang adalah penduduk bekerja dan sebanyak 465.807 orang menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 60.863 orang, sedangkan pengangguran berkurang 6.947 orang.

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2019, TPAK laki-laki sebesar 83,20 persen dan TPAK perempuan hanya sebesar 48,55 persen.”Dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, TPAK laki-laki dan perempuan masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,04 persen poin dan 0,69 persen poin,” kata dia.

Mengenai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Amalia menyebutkan pada Februari 2018 sebesar 7,77 persen turun menjadi 7,58 persen pada Februari 2019. TPT di perkotaan tercatat lebih rendah dibanding wilayah perdesaan. Pada Februari 2019, TPT di wilayah perkotaan sebesar 7,45 persen, sedangkan TPT di wilayah perdesaan hanya sebesar 7,91 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, baik di perkotaan maupun di perdesaan TPT mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,13 persen poin dan 0,33 persen poin.

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,65 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat SMA Umum (10,06 persen). Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA Umum.

Amalia mengatakan penawaran pekerjaan lebih memilih mereka yang berpendidikan tinggi, ini terlihat dari TPT Pendidikan tinggi yang cukup rendah masing-masing sebesar 3,87 persen untuk tingkat Diploma I/II/III dan 5,69 persen tingkat universitas.

"Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 5,45 persen," tambah dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…