Pemerintah Berupaya Kurangi 70% Sampah Plastik di Laut

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar meluncurkan Program Penelitian dan Percontohan Intersepsi Sampah Plastik dengan menggunakan River Cleaning-up Sysstem (RSC) di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, pada Senin, (13/5).

Program hasil kerja sama Kementerian Infrastruktur dan Lingkungan Belanda ini, diluncurkan sebagai perwujudan komitmen Pemerintah Indonesia yang menargetkan pada tahun 2025, Indonesia dapat mengurang 70 persen sampah plastik di laut. "Nanti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kita minta untuk merancang lagi apa yang perlu dari barang ini dari pengalaman kita terkait sampah ini, yang perlu kita tambah atau kurangi. Kalo ini kita laksanakan akan banyak sekali dampaknya," kata Luhut.

Menko Luhut mengatakan proyek percontohan ini memiliki tujuan untuk membuktikan kinerja RCS ekstraksi limbah dan plastik dari sungai dan cara kerja manajemen limbah untuk bisa memilah plastik dari limbah lain, sehingga dapat didaur ulang atau dibuang dengan cara yang ramah lingkungan. Diharapkan, dengan proyek percontohan ini menghasilkan data sebenarnya sampah dari sungai, serta mendapatkan solusi pengelolaan sampah secara terpadu.

"Ini akan membawa Indonesia lebih bagus lagi. Jika melihat sungai ini bisa bagus seperti ini kalau, kita lakukan bersih-bersih ini akan menjadi suatu kebanggaan untuk kita. Apa yang kita lakukan ini adalah untuk anak cucu kita dan untuk generasi mendatang," tutup Menko Luhut.

RCS sendiri adalah salah satu sistem yang dibangun dengan tujuan utama untuk membuat lautan bebas dari plastik. RCS ini akan mengekstraksi sampah plastik yang mengalir di sungai, menampungnya dalam kantong-kantong besar melalui conveyor belt, kemudian dibawa ke tepi sungai untuk diangkut ke tempat penampungan sementara untuk dipilah dan di daur ulang agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin sedikit.

Di samping itu, Menko Luhut juga meminta agar setiap perusahaan atau NGO mengadakan RSC untuk ditempatkan di sungai-sungai yang lainnya agar membantu sampah-sampah diproses melalui 3R yakni reduce, reuse, recycle. "Jadi itu kalau dilaksanakan akan memberikan dampak perekonomian, rakyat juga ada lapangan pekerjaan," imbuhnya.

Dia juga berpesan jangan sampai nanti sektor pariwisata rusak karena banyaknya tumpukan sampah. Sebab, apabila laut Indonesia tercemari akan berdampak pada kesehatan dari ikan-ikan di laut. "Jadi kesehatan penting pariwisata juga penting. Ini menjadi tools untuk mendisiplinkan rakyat kita supaya rakyat paham jika hal ini akan dibiarkan berdampak bagi lingkungan," kata Menko Luhut.

 

 

BERITA TERKAIT

Sadari Potensi Dunia Digital, Raih Cuan Jutaan dari Jualan Online

  NERACA Magetan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema “Etika Bebas Berpendapat di…

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Potensi Dunia Digital, Raih Cuan Jutaan dari Jualan Online

  NERACA Magetan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema “Etika Bebas Berpendapat di…

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…