TAXI Diminta Sampaikan Rencana Bisnis

NERACA

Jakarta – Melorotnya performance kinerja keuangan PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) memberikan keprihatinan bagi para investor. Bahkan suspensi harga saham selama setahun oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong harga saham TAXI anjlok tajam. Meskipun rencana TAXI akan melepas beberapa aset miliknya. Namun, BEI menyebut pemenuhan sebab diberikannya sanksi suspensi harus didahulukan. 

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa setidaknya TAXI harus menyatakan rencana bisnis ke depannya akan seperti apa. “Penjualan aset itu menimbulkan pernyataan nih dari core bisnisnya. Kalau sudah dilakukan penjualan apakah dilakukan peremajaan atau mengubah shifting kegiatan bisnis lain,"ujarnya di Jakarta, kemaarin.

Sebagai informasi, suspensi atas saham TAXI sudah diberlakukan sejak 25/6/2018 silam. Adapun salah satu penyebab suspensi tersebut, yaitu TAXI beberapa kali didapati menunggak pembayaran kupon obligasi dengan alasan likuiditas. Belum lama ini, perseroan mengantungi izin dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melakukan private placement guna melunasi utang obligasi. “RUPSLB menyetujui apa yang diajukan dalam agenda rapat, “kata Sekretaris Perusahaan Express Transindo Utama, Megawati Affan

RUPSLB ketiga yang digelar perseroan telah mencapai kuorum, yakni dengan dihadiri oleh 53,52% pemegang saham. Adapun, mata acara yang dalam RUPSLB tersebut di antaranya adalah persetujuan atas pelaksanaan PMTHMETD atau private placement dengan menerbitkan saham baru perseroan kepada pemegang obligasi perseroan, mengubah sebagian Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 menjadi obligasi konversi.

Selain itu, mata acara dalam RUPSLB tersebut adalah persetujuan atas pengalihan, pelepasan atau penjualan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan perseroan. Sekadar informasi, utang Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 akan ditukarkan dengan saham baru perseroan yang dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan nilai nominal Rp100 per saham dan dengan harga pelaksanaan konversi Rp100 dengan total saham baru yang akan diterbitkan maksimal 10 miliar saham dengan nilai nominal hingga Rp1 triliun atau mencapai 466,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Saham baru yang diterbitkan oleh perseroan akan dikonversikan secara bertahap yaitu  konversi tahap pertama sebesar Rp400 miliar atau sebesar 4 miliar saham, dengan jadwal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 23 Mei 2019. Sementara itu, konversi tahap kedua berupa perubahan sisa Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 sebesar Rp600 miliar  menjadi OK sebesar Rp600 miliar yang mana sisa OK tersebut per tanggal 31 Desember 2020, dapat ditukar menjadi hingga 6 miliar saham sesuai dengan keputusan RUPO dan ketentuan yang diatur dalam Obligasi Konversi.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…