Ekspor Produk Ke Nigeria - SIDO Kantungi Penjualan US$ 600 Juta

NERACA

Jakarta – Ekspansi bisnis PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SID) yang melakukan penetrasi pasar ekspor ke luar negeri, seperti Nigeria mulai menuai hasil. Pasalnya, di kuartal pertama 2019, perseroan mengirim tiga kontainer produk minuman Kuku Buma Energy pada Maret 2019 dengan nilai penjualan sebesar US$ 600 juta.

Kata Sekretaris Perusahaan Sido Muncul, Tiur Simamora, perseroan bakal melakukan pengiriman produk yang sama ke Nigeria pada kuartal II/2019. Nilai penjualan ekspor diperkirakan sama seperti kuartal sebelumnya. “Kuartal II sedang menunggu purchase order. Nilainya hampir sama,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, Tiur mengatakan kontribusi penjualan ekspor yang meningkat menjadi 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama ditopang oleh penjualan Tolak Angin di Filipina dan Kuku Bima Energy (KBE) di Nigeria. Muncul Nigeria Limited, entitas anak perseroan, melakukan pengiriman produk KBE ke Nigeria lebih cepat dari jadwal semua pada semester II/2019 menjadi Maret 2019. 

Pada kuartal I/2019, perseroan mencetak penjualan bersih sebesar Rp713,68 miliar atau naik 14,95% secara tahunan. Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp208,87 miliar atau naik 23,53% secara tahunan. Tim Analis Artha Sekuritas menyebutkan raihan pendapatan SIDO mencapai 23,2% dari proyeksi analis sebesar Rp3,07 triliun sepanjang 2019. Begitu pula, raihan laba bersih perseroan mencapai 28,4% dari proyeksi analis sebesar Rp735 miliar pada periode yang sama. 

Analis memperkirakan pendapatan dan margin laba bersih SIDO bakal lebih baik pada kuartal II/2019 dan kuartal III/2019 karena penjualan ekspor ke Nigeria. Saat ini SIDO mengekspor minuman Kuku Bima dan akan meningkatkan distribusi ke riteler pada Juni 2019. Analis mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham SIDO dengan target harga Rp1.160 per saham yang mencerminkan proyeksi price to earning ratio 24 kali pada 2019. Jika dibandingkan dengan industri sejenis seperti KLBF dan KAEF, PER mereka saat ini masing-masing 28,7 kali dan 40,1 kali. 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…