NERACA
Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings merevisi outlook utang untuk entitas anak PT Sarana Menara Nusantara Tbk yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) menjadi positif dari stabil. Informasi tersebut disampaikan Fitch Rating dalam laporannya yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Pada saat yang sama, Fitch Ratings menegaskan peringkat BBB- untuk Long-Term Foreign-Currency Issuer Default Rating (IDR) dan peringkat AA+ untuk National Long-Term Rating milik Protelindo. Pihak Fitch Ratings menjelaskan, revisi tersebut memperlihatkan perbaikan profil bisnis Protelindo, yang didukung oleh stabilnya pendapatan dan berkurangnya risiko dari pembaruan kontrak penyewaan menara.
Peringkat BBB- tersebut mencerminkan stabilitas aliran kas perseroan yang didukung oleh kontrak penyewaan menara jangka panjang dan positifnya margin EBITDA. Selain itu, perusahaan terus mengadopsi kebijakan keuangan konservatif dengan FFO menyesuaikan net leverage di bawah 3,0 kali, yang mana lebih rendah dibandingkan peers perusahaan menara di Indonesia maupun internasional.
Dengan demikian, Fitch percaya ada ruang bagi Protelindo untuk mengakomodasikan pertumbuhan anorganik dan pembagian dividen yang progresif dalam jangka menengah dengan peringkat saat ini. Sementara itu, penyewa dengan rating investasi telah berkontribusi sebesar 63% terhadap pendapatan perseroan pada kuartal I/2019, lebih rendah daripada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. sebesar 83% dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. sebear 65% pada 2018.
Pihaknya memperkirakan tenansi akan terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya pendapatan dari VSAT dan bisnis fiber optik karena sebagian besar pelanggannya adalah perbankan yang memiliki rating investasi. Adapun, Fitch menilai tidak akan ada masalah penundaan penyewaan dari PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Smartfren Telecom Tbk karena perusahaan telekomunikasi tersebut ditopang oleh entitas induk yang kuat.
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…