Bisnis Otomotif Lesu - Tebaran Dividen Bintraco Ikut Menyusut

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) memutuskan untuk membagikan dividen Rp10 per saham atas laba bersih perseroan buku tahun 2018. Nantinya, perseroan akan mendistribusikan Rp15 miliar dari laba bersih 2018 yang tercatat Rp237,61 miliar sebagai dividen tunai.

Direktur Utama Bintraco Dharma, Sebastianus Harno Budi mengatakan bahwa perseroan hanya membagikan 6% atas laba bersih yang berhasil diraih perseroan pada 2018. Disampaikannya, dividen yang dibagikan pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.”Perseroan membagikan dividen lebih rendah karena ekspansi perusahaan masih cukup besar untuk 2019,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, dalam RUPST tersebut disetujui bahwa sisa laba bersih senilai Rp222.61 miliar dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan dan laba bersih sama dengan tahun 2018 lalu. Tercatat, pendapatan perseroan pada 2018 sebesar Rp8,26 triliun yang berasal dari otomotif Rp7 triliun dan pembiayaan konsumen Rp1,26 triliun.  

Wakil Direktur Utama PT Bintraco Dharma Tbk, Benny Redjo Setyono mengatakan bahwa di tahun ini pelanggan perseroan mengambil langkah wait and see dikarenakan adanya gelaran pemilihan umum dan pemilihan presiden.’Target pertumbuhan kita agak sulit kita jawab, karena ada pemilu kemudian pengumuman belum kemudian kabinet. Tapi proyeksi kita hari ini kita pikir sampai akhir tahun kita asumsikan flat. Tapi kita lihat result pertengahan tahun gimana baru kita lihat lagi apa bisa naik atau turun,” ucapnya.

Menurut Benny, di tiga bulan pertama tahun ini perseroan tercatat mengalami penurunan 5,04% di pos pendapatan menjadi Rp1,5 triliun dari Rp1,58 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Alhasil, laba bersih perseroan pun ikut turun 10,78% dari Rp60,62 miliar menjadi Rp54,08 miliar.”Kuartal pertama ada penurunan karena supply dan demand, jatuhnya kita di Februari. Avanza selain kompetisi juga karena supply juga. Kompetisi sudah dari tahun lalu, tapi masih lumayan rame,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, dia juga mengungkapkan jika pada tahun ini Perseroan akan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp75 miliar. Dimana belanja modal untuk di after sales business yang di infrastruktur digitalnya saja sebesar Rp30 miliar. Sementara itu, nilai capex sebesar Rp45 miliar akan digunakan untuk mengakuisi perusahaan otomotif pada semester II-2019. "Dana capex bersumber dari sisa dana hasil IPO dan kas internal. Saat ini sisa dana IPO kami sebesar Rp37 miliar," pungkasnya.

Untuk rencana akuisisi, pihak Bintraco masih enggan membeberkan nama perusahaan yang sedang diincar. Hanya saja, perseroan membocorkan bila pada tahap awal perseroan akan mengambil sebagian saham, namun kemudian Bintraco akan menjadi mayoritas dalam perusahaan tersebut. Disebutkan, perusahaan tersebut diluar pulau Jawa.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…