Optimisme Konsumen Naik, Pebisnis Turun

 

NERACA

 

Jakarta – Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) soal konsumen dan Badan Pusat Statistik (BPS) soal bisnis menunjukkan dua hasil yang berbeda. Dalam survei Konsumen Bank Indonesia pada April 2019 mengindikasikan optimisme konsumen meningkat yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2019 sebesar 128,1 yang lebih tinggi dibandingkan 124,5 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) mencapai 102,10 pada kuartal I-2019. Posisi ini turun apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 106,28. Sementara, jika dibandingkan dengan kuartal IV-2018, ITB tercatat sebesar 104,71."Kondisi bisnis Kuartal I-2018 sebesar 102,10, namun optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (6/5).

Soal indeks optimisme konsumen, survei tersebut menyebutkan peningkatan itu didorong oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan dan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, kata Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam info terbarunya. Dijelaskan, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) meningkat terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi kegiatan dunia usaha enam bulan mendatang. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) juga meningkat didukung oleh membaiknya persepsi terhadap penghasilan saat ini dan keyakinan untuk membeli barang tahan lama.

Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga diperkirakan menurun dalam tiga bulan mendatang (Juli 2019), terutama dipengaruhi oleh kembali normalnya permintaan barang dan jasa seiring berlalunya periode Hari Raya Idul Fitri. Selanjutnya, tekanan harga juga diperkirakan menurun dalam enam bulan mendatang (Oktober 2019) didukung oleh persepsi konsumen terhadap terjaganya pasokan barang konsumsi dan lancarnya distribusi barang.

Terkait dengan optimisme pebisnis yang turun disebabkan antara lain didorong beberapa kategori lapangan usaha. Seperti konstruksi mengalami penurunan dari posisi ITB sebesar 104,14 pada kuartal I-2018 menjadi 98,95 di kuartal I-2019. Kemudian kategori lapangan usaha lain yang tercatat turun adalah pengadaan listrik dan gas. Dari posisi ITB tahun lalu sebesar 114,58 kini merosot ke posisi 98,41. Penurunan ini diikuti sektor jasa pendidikan, dari sebelumnya posisi ITB sebesar 111,98 menjadi 98,35.

Kendati demikian, pria yang kerap disapa Kecuk ini mengatakan, peningkatan kondisi bisnis pada kuartal I-2019 ini terjadi pada 10 kategori lapangan usaha. Kondisi bisnis yang membaik dan optimisme pelaku bisnis tertinggi terjadi pada katagori jasa keuangan dan asuransi hingga sektor pertanian. "Berdasarkan sektornya yang tumbuh bagus jasa keuangan dan asuransi, disusul pertanian kehutanan dan perikanan," tutur dia.

Kecuk menambahkan, meski tercatat mengalami penurunan, kondisi bisnis pada kuartal II-2019 diperkirakan meningkat dengan optimisme pelaku bisnis yang lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. "Di Kuartal II-2019 optimismenya meningkat karena ITB-nya meningkat menjadu 106,44 kalau diliat dengan adanya Ramadhan dan Lebaran mereka melihat permintaan akan meningkat sehingga ITB order dalam negeri meningkat," dia menambahkan.

 

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…