BPS Sebut Pengangguran Terbuka Turun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2019 mencapai 5,01 persen atau mengalami penurunan dibandingkan periode sama 2018 sebesar 5,13 persen. "Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 50.000 orang, sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka yang menurun menjadi 5,01 persen pada Februari 2019," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/5).

Suhariyanto menjelaskan tingkat pengangguran terbuka di wilayah perkotaan sebesar 6,3 persen tercatat lebih tinggi dalam periode ini dibandingkan perdesaan sebesar 3,45 persen. Dari tingkat pendidikan, pengangguran terbuka terbanyak dialami oleh lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yaitu sebanyak 8,63 persen, diikuti pendidikan diploma sebesar 6,89 persen. "Dengan demikian, ada penawaran tenaga kerja tidak terserap pasar kerja, terutama pada tingkat pendidikan SMK dan diploma," katanya.

Ia menambahkan pekerja dengan tingkat pendidikan yang rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, karena tingkat pengangguran terbuka bagi lulusan sekolah dasar (SD) tercatat rendah yaitu 2,65 persen. Sedangkan, tiga provinsi yang mempunyai tingkat pengangguran terbuka paling tinggi diatas rata-rata nasional adalah Jawa Barat sebesar 7,73 persen, Banten 7,58 persen dan Maluku 6,91 persen. Dalam kesempatan ini, BPS juga mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 mencapai 136,18 juta orang atau lebih tinggi dari periode sama 2018 sebesar 133,94 juta orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 129,36 juta orang diantaranya sudah bekerja dan 6,82 juta orang masih menganggur. Penyerapan tenaga kerja ini paling banyak berasal dari pendidikan SD sebanyak 52,4 juta orang (40,51 persen), pendidikan SMA 23,1 juta orang (17,86 persen) dan pendidikan SMP 22,97 juta orang (17,75 persen). Struktur penduduk bekerja ini masih didominasi oleh tiga lapangan pekerjaan utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 29,46 persen, perdagangan sebesar 18,92 persen dan industri pengolahan sebesar 14,09 persen.

Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan angka pengangguran turun dari 5,34 persen pada 2018 menjadi sebesar 4,8 persen-5,2 persen pada 2019. “Perkiraan angka tersebut ada karena pada 2019 ini diperkirakan akan tercipta sebanyak 2,6-2,9 juta lapangan kerja,” kata Menteri PPN/Bappenas Bambang PS Brodjonegoro.

Bambang mengatakan penciptaan lapangan kerja itu hampir sama dengan penciptaan lapangan kerja pada 2018 sebesar tiga juta yang mampu menurunkan angka pengangguran dari 5,5 persen pada 2017 menjadi 5,34 persen. “Total sepanjang 2015-2018 jumlah penciptaan lapangan kerja mencapai 9,38 juta,” katanya. Bambang memastikan pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada kalangan pengangguran usia muda dan setengah menganggur.

Saat ini, Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) usia muda rata-rata di atas TPT nasional, yaitu untuk TPT usia 15-19 tahun mencapai 26,67 persen, sementara TPT usia 20-24 tahun mencapai 16,73 persen. Selain itu, lanjut dia, terdapat fakta bahwa angka pengangguran lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran dari lulusan sekolah menengah atas (SMA).

“Kebanyakan orang berpandangan bahwa lulusan SMK akan lebih cepat tersalurkan ke dunia kerja, tapi ternyata faktanya lain,” kata Bambang. Oleh karena itu, Bambang mengingatkan pentingnya perbaikan mendasar pada pola pendidikan kejuruan untuk menekan angka pengangguran lulusan SMK.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…