Fokus Kelola Multipurpose Terminal - Pelabuhan Tanjung Priok Bidik Laba Rp 450 Miliar

NERACA

Jakarta – Meskipun belum ada kepastian soal rencana go public, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PT PTP) memiliki ambisi besar dalam pengembangan bisnis. Selain menjadi operator pelabuhan di dalam negeri, rencananya perseroan bakal ekspansi menjadi operator pelabuhan komoditi CPO di luar negeri, seperti di Pakistan dan Papuan Nugini.

Kata Direktur Utama PT PTP, Imanuddin, dengan ekspansi mengoperasikan 5 cabang baru di tahun ini dan mengembangkan jangkauan bisnis yang tidak menutup kemungkinan menjadi operator terminal multipurpose di berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri, perseroan menargetkan laba bersih tahun ini senilai Rp 450 miliar. Target ini naik 21,6% dari perolehan laba bersih 2018 yang sebesar Rp 370 miliar. “Kenaikan target laba seiring dengan cukup banyaknya pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan tahun depan. Salah satunya adalah membuka 5 wilayah operasi atau terminal yang bakal berjalan tahun ini,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Di tahun 2019 ini, PTP akan mengoperasikan 5 cabang yaitu adalah di Palembang, Pangkal Batam, Tanjung Pandan, Cirebon, dan Teluk Bayur. Dengan penambahan cabang ini, total ada 9 wilayah operasi yang berjalan. Sepanjang 2018 ada 4 wilayah operasi, yakni di Panjang, Bengkulu, Jambi, dan Banten. Selain itu, prospek bisnis perusahaan di bongkar muat curah cair dan curah kering serta general cargo juga cerah seiring dengan hilir mudik komoditas yang diantar. Batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) menjadi dua komoditas andalan pasar PT PTP.

Sementara itu, operasional merangkap Direktur Keuangan PT PTP Andi Isnovandiono mengatakan, untuk tahun ini perusahaan bakal mengejar pendapatan sebesar Rp 2,37 triliun. Angka ini naik 7,17% dari pendapatan sepanjang 2018 yang sebesar Rp 2,2 triliun. Kemudian untuk belanja modalnya sendiri tahun ini targetnya Rp 103 miliar.

Kemudian untuk volume bongkar muat atau throughput tahun ini, perusahaan menargetkan sebanyak 56 juta ton. Angka ini naik 60,7% dibandingkan tahun lalu yang hanya 22 juta ton. Sejak pertengahan 2018, perusahaan sudah tidak mengurusi lagi bisnis bongkar muat peti kemas. Proses bisnis yang satu ini diambil alih oleh anak usaha Pelindo II yang lain yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.

Fokus menjadi terminal multipurpose, perseroan yakin dapat mempertahankan pendapatan meskipun tak lagi melayani bongkar muat peti kemas sejak bertransformasi menjadi operator terminal multipurpose sepenuhnya. Meskipun diakui, margin bisnis bongkar muat kargo nonpeti kemas tidak setinggi peti kemas.

PTP berencana membangun tangki untuk CPO dan tempat penimbunan (stockpile) untuk batubara, pupuk, atau semen di beberapa cabang yang menjadi pusat konsolidasi kedua komoditas. Langkah ini diyakini dapat mempercepat layanan bongkar muat. Perusahaan mengalokasikan belanja modal Rp103 miliar a.l. untuk membangun tangki dan fasilitas stockpile di Muara Sabak (Jambi), Talang Duku (Jambi), dan Panjang (Lampung).

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…