Perkuat Jaringan dan Ekspansi - Indosat Siapkan Belanja Modal Rp 30 Triliun

NERACA

Jakarta – Berambisi membangun jaringan 4G di seluruh Indonesia, mendorong PT Indosat Tbk  (ISAT) atau Indosat Ooredoo harus menguras kocek biaya investasi yang cukup besar. Tahun ini, operator telekomunikasi berkomitmen mengalokasikan dana US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun untuk pembiayaan ekspansi dalam tiga tahun ke depan.

Direktur Utama Indosat, Chris Kanter mengatakan, komitmen itu berdasarkan persetujuan dari para pemegang saham. Dimana tiga tahun itu dimulai dari 2019 ini dengan total US$ 2 miliar dan komitmen sebesar itu karena perusahaan menilai tiga tahun cukup menyakinkan,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Apalagi, lanjutnya, melihat 2018 pemakaian data meningkat hingga 72,2% dari tahun lalu menjadi 1,87 terrabyte. Untuk di 2019, perusahaan telah menganggarkan dana untuk capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun. Dimana 90% dana capex itu akan digunakan untuk pengembangan jumlah base transceiver station (BTS) 46 sebanyak 18.000 di tahun ini.  

Namun sayangnya, Chris tidak mau membeberkan sumber dari pembiayaan itu. Tapi perusahaan, lanjut Chris, membuka semua opsi untuk menggaet dana mulai dari penerbitan obligasi, rights issue, hingga penjualan tower BTS. Hal senada juga disampaikan Direktur Indosat, Eyas Naif Saleh Assaf. Disampaikannya, perusahaan jelas-jelas membuka opsi pembiayaan yang luas baik dari internal maupun lewat pasar modal.

Adapun saat ini pihaknya juga tengah merencanakan untuk kembali menerbitkan obligasi tahap kedua yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap III. Beberapa waktu lalu perusahaan juga telah menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap 1 Tahun 2019 sebesar Rp 2 triliun.

Sebagai informasi, perseroan mencatatkan kerugian senilai Rp 2,4 triliun sepanjang tahun 2018. Padahal di tahun sebelumnya, Indosat masih bisa mencicipi laba sebesar Rp 1,13 triliun. Perseroan menjelaskan, meruginya perusahaan disebabkan oleh berkurangnya pendapatan. Dimana pendapatan Indosat tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 22,6%, yaitu senilai Rp 23,13 triliun pada 2018 dari posisi 2017 senilai Rp 29,92 triliun.

Salah satunya, imbas dari kebijakan pemerintah soal pembatasan SIM Card melalui pendaftaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ditetapkan pada 2018. “Yang memang berdampak besar adalah ketentuan pemerintah yang membatasi jumlah pelanggan itu per NIK itu cuma boleh 3. Ini memang jumlahnya, dampaknya besar, dan penurunan itu harus dikerjakan pada 2018,” ujarnya.

Di sisi lain, penurunan itu juga terkait dengan penurunan berbagai sektor bisnis Indosat, mulai dari seluler hingga internet. Dilaporkan Indosat, pos yang mengalami penurunan berasal dari pendapatan sektor selular, di mana pos tersebut merosot 26,4% dari Rp 24,4 triliun di 2017 menjadi Rp 18,02 triliun pada 2018. Sedangkan, penurunan pendapatan lain juga terdapat pada bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet turun 2,9%, yaitu dari Rp 4,51 triliun menjadi Rp 4,38 triliun pada tahun 2018. 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…