NERACA
Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih Rp171,66 miliar pada kuartal I/2019, lebih rendah 30,12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp245,67 miliar. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin dijelaskan, penurunan laba bersih sejalan dengan penurunan laba usaha sebesar 36,35% dari Rp478,76 miliar menjadi Rp304,72 miliar. Pos pada beban usaha juga mengalami peningkatan 40% dari Rp730,39 miliar menjadi Rp538,64 miliar.
Laba kotor ANTM pun hanya tumbuh tipis sebesar 2% menjadi Rp1,03 triliun dibandingkan dengan capaian kuartal I/18 sebesar Rp1,02 triliun. Namun, dari sisi pencapaian penjualan, ANTM masih mencatatkan kenaikan sebesar 9% menjadi Rp6,22 triliun, dibandingkan dengan capaian penjualan pada kuartal I/2019 sebesar Rp5,73 triliun. Adapun, komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perusahaan, berkontribusi sebesar Rp3,94 triliun atau 63% dari total penjualan bersih pada kuartal I/2019.
Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) ANTM tercatat positif sebesar Rp701,47 miliar. Perseroan menjelaskan, capaian EBITDA yang positif didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama ANTM yang positif, serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global.
Pada kuartal I/2019, ANTM mencatkan volume produksi feronikel sebesar 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 7% dibandingkan dengan capaiaan produksi kuartal I/2018 sebesar 6.087 TNi. Volume penjualan feronikel ANTM tercatat sebesar 7.122 TNi atau naik sebesar 33% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu mencapai 5.363 TNi.
Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel ANTM di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun. Rencananya pada semester II/2019, kapasitas total produksi terpasang feronikel ANTM akan naik menjadi 40.500 TNi seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel ANTM di Halmahera Timur. Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan ANTM, dengan kontribusi sebesar Rp1,23 triliun atau 20% dari total penjualankuartal I/2019. (Bani)
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…