Sektor Riil - Pemerintah Jadikan Lima Sektor Pilot Project Pada Industri 4.0

NERACA

Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dengan penerapan ekonomi digital akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kalau baseline ekonomi Indonesia targetnya tahun depan di angka 5,6%, maka baseline ini nantinya dapat ditingkatkan menjadi 1-2 persen. Kemudian, bakal terciptanya lapangan kerja hingga lebih dari 10 juta orang dan kontribusi manufaktur bisa terdongkrak sebesar 25%.

“Ada lima sektor yang menjadi pilot pada industri 4.0 di Indonesia, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronika. Bukan berarti sektor lain tidak penting, karena ada 38 sektor lainnya yang pemerintah punya kebijakan tersendiri untuk mereka,” paparnya seperti disalin dari siaran resmi.

Berdasarkan studi McKinsey, kelima sektor manufaktur yang masuk dalam prioritas pengembangan pada Making Indonesia 4.0, karena secara total mampu menyumbang hingga 78% terhadap PDB industri, kemudian berkontribusi 65% terhadap ekspor dan sebanyak 60% tenaga kerja ada di lima sektor tersebut.

Sampai tahun 2025 nanti, McKinsey juga menunjukkan, pembangunan ekonomi berbasis digital akan menciptakan pendapatan tambahan pada PDB nasional sebesar USD155 miliar. “Ini new opportunity akibat digitalisasi ekonomi. Selain itu, ada tambahan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 4,5 juta orang dan untuk sektor industry-related service mencapai 12,5 juta orang,” sebut Menperin.

Dalam upaya mengajak pelaku usaha manufaktur di dalam negeri memanfaatkan teknologi industri 4.0, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Ini merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam upaya mengukur tingkat kesiapan perusahaan untuk bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia.

“Dari hasil self assessment, sebanyak 326 industri yang berpartisipasi dinilai cukup siap menerapkan industri 4.0. Selanjutnya, kami juga melakukan pengembangan kepada industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa go digital melalui e-smart IKM serta program penumbuhan startup,” imbuhnya.

Kemenperin juga sedang membangun Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 di Jakarta. “Diharapkan dapat jadi percontohan pengembangan inovasi. Isinya antara lain virtual manufacturing lab, smart quality management, autonomous logistic system dan augmented reality,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Perindustrian terus menggandeng pemerintah daerah dan sektor industri untuk terlibat aktif dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Kolaborasi antara pemangku kepentingan terkait ini diyakini akan mengakselerasi sasaran program prioritas pemerintah tersebut.

“Memang kita harus segera melangkah lebih cepat lagi dalam rangka penyiapan SDM kompeten, sesuai program prioritas Bapak Presiden Joko Widodo. Setelah gencar pembangunan infrastruktur, dilanjutkan dengan pengembangan SDM,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Haris menyampaikan, beberapa waktu lalu, Kemenperin dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengumpulkan sejumlah pemimpin perusahaan manufaktur di Makassar. Upaya strategis ini sebagai tindak lanjut dari peluncuran program pendidikan vokasi industri wilayah Sulawesi pada awal Januari tahun 2019.

“Program ini memang tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat saja, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah dan utamanya adalah pelaku industri itu sendiri. Tindak lanjut ini salah satunya untuk menyusun kurikulum dan langkah lainnya yang akan perlu dilakukan,” paparnya.

Sekjen Kemenperin menambahkan, pihaknya juga telah memfasilitasi pembangunan politeknik dan akademi komunitas di beberapa kawasan industri termasuk wilayah Indonesia timur. Misalnya, Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah dan Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

“Kami meyakini keberadaan politeknik atau akademi komunitas tersebut, dapat memudahkan untuk menyuplai kebutuhan tenaga kerja industri yang kompeten,” tuturnya. Di samping itu, mampu memacu produktivitas dan meningkatkan daya saing industri di kawasan tersebut.

Efek berantainya pun bakal menggenjot perekonomian daerah setempat dan nasional. Contohnya, di kawasan industri Morowali, nilai investasi sudah menembus USD5 miliar, ekspornya mencapai USD4 miliar, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang hingga tahun 2018.

Haris mengemukakan, dalam menjalankan pendidikan vokasi industri di politeknik dan akademi komunitas, Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan Swiss untuk pengembangan program Skill For Competitiveness (S4C).

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…