Oleh: Sarwani
Bank Indonesia mengharapkan aliran modal (capital inflow) lebih banyak lagi usai pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April, menyusul menurunnya ketidakpastian politik terkait siapa yang akan menjadi presiden pada periode 2019-2024, yang memberikan sinyalemen kuat mengenai arah kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.
Belum ada laporan resmi BI terkait aliran dana masuk ke pasar keuangan Indonesia usai pencoblosan. Pelaku pasar tampaknya masih menunggu penghitungan final pada 22 Mei oleh Komisi Pemilihan Umum, menyusul sikap paslon 02 Prabowo-Sandi yang tidak menerima hasil quick count versi lembaga survei yang memenangkan paslon 01 Jokowi – KH Ma’ruf Amin.
Sebagai perbandingan, pada Pilpres 2014 kondisi Indonesia cukup beruntung karena saat Pilpres digelar, kondisi perekonomian global sedang bagus. Saat itu modal asing masuk mencapai US$26 miliar atau sama dengan rata-rata capital inflow yang masuk ke investasi portofolio per tahun.
Bank sentral memperkirakan kondisi eksternal secara bertahap membaik dan membawa modal asing masuk ke Indonesia. Beberapa faktor yang mendorong masuknya modal adalah arah kebijakan moneter The Fed yang menahan kenaikan suku bunga dan harapan baru atas perundingan perang dagang AS dan China. Apakah peluang ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah?
Secara internal, membaiknya neraca transaksi berjalan pada triwulan I 2019 yang dikontribusi oleh surplus neraca perdagangan menjadi kabar gembira bagi investor dan percaya akan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat. Bukankah keputusan investasi dipengaruhi oleh faktor fundamental satu negara?
Aliran modal masuk diharapkan akan lebih deras lagi dan berlanjut hingga kuartal II 2019, karena sudah ada kepastian siapa yang menjadi presiden usai Pemilu 2019. Kondisi ini diharapkan bisa membalikkan keadaan di mana pada 2018 modal asing yang masuk seret sampai kuartal III. Pertumbuhannya pun minus. Baru pada kuartal IV modal asing masuk sebesar 10 miliar dolar AS yang sebagian besar dalam bentuk portofolio
Apakah dengan usainya Pemilu 2019 Indonesia akan mampu menarik investasi asing langsung lebih banyak lagi? Bagaimana jika yang masuk lebih banyak ke dalam investasi portofolio? Daya tarik apa yang dimiliki Indonesia yang bisa menarik investor untuk menanamkan dananya secara langsung?
Indonesia membutuhkan aliran modal asing masuk yang relatif banyak untuk menutup defisit neraca transaksi berjalan. Di tengah melemahnya ekspor dan meningkatnya impor, diperlukan aliran masuk modal asing untuk menjaga stabilitas ekonomi. Apakah aliran masuk dana asing akan memberikan kestabilan bagi ekonomi nasional?
Lembaga keuangan internasional seperti Fitch Ratings menilai hasil hitung cepat menggambarkan keberlanjutan kebijakan ekonomi Indonesia ke depan. Fokus kebijakan akan ditekankan pada stabilitas ekonomi makro, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan rasio pajak. Apakah penilaian ini membantu meningkatkan arus modal masuk, khususnya FDI? (www.watyutink.com)
Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…
Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…
Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…
Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…
Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…
Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…