Chitose Internasional Bagikan Dividen Rp 3,3 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan PT Chitose Internasional Tbk (CINT) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp3,3 miliar atau sebesar Rp3,3 per saham. Direktur Keuangan Chitose Internasional, Fadjar Swatyas mengatakan bahwa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp3,3 miliar atau Rp3,3 per saham untuk periode 2018. Jumlah dividen ini setara dengan 24,3% dari laba bersih 2018 sebesar Rp13,55 miliar. “Dividen 24,3% dari laba bersih 2018, dibandingkan tahun sebelumnya 26,9% dari laba bersih 2017. Jadi hanya turun 2,6 poin,"ujarnya di Jakarta, Senin (29/4).

Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham pada 31 Mei 2019. Pembagian dividen berdasarkan daftar pemegang saham per 10 Mei 2019. Sebagai informasi, emiten dengan kode saham CINT ini membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,81 miliar pada 2018, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp27,66 miliar. 

Emiten produsen furnitur ini optimitis hingga akhir tahun 2019 bisa meraih laba bersih Rp 21 miliar atau naik 55% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp 13,55 miliar. Sejalan dengan itu, pendapatan tahun ini ditargetkan mencapai Rp 389 miliar atau naik 5% dari tahun lalu sebesar Rp 370,39 miliar. Kata Direktur Independen PT Chitose Internasional Tbk, Timatius J Paulus, kenaikan laba bersih yang cukup tinggi ini sebagai upaya menutupi kekurangan di tahun 2018.

Sebagai informasi, sepanjang 2018 penjualan Chitose turun menjadi Rp 370,39 miliar dari tahun 2017 sebesar Rp 373,96 miliar. Sementara laba bersih terkoreksi menjadi Rp 13,55 miliar dari tahun sebelumnya Rp 29,65 miliar. Adapun laba bersih atribusi entitas induk Chitose pada akhir tahun lalu sebesar Rp 12,81 miliar dari tahun sebelumnya Rp 27,66 miliar.

Direktur Utama Chitose Internasional, Dedie Suherlan mengatakan, guna mencapai target pendapatan dan laba tersebut, beberapa strategi akan dimaksimalkan perusahaan, di antaranya penyesuaian harga jual sekitar 3% mengingat sudah dua tahun tidak dilakukan penyesuaian harga atas kenaikan inflasi. "Selain itu, strategi product mix, termasuk di dalamnya penetrasi pasar product nursing," kata Dedie Suherlan.

Dedie Suherlan mengatakan, perseroan juga akan merealisasikan proyek-proyek tahun 2018 yang tertunda, seperti proyek dari Telkom University, sejumlah produk kayu, hingga produk nursery bad dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LPKK). "Beberapa proyek cukup signifikan menyumbang pendapatan," kata Dedie Suherlan.

Untuk pasar ekspor kata Dedie Suherlan perseroan melakukan maintenance existing market khususnya Jepang, dan membuka pasar baru wilayah Australia dan Negara-negara Asia lain. Untuk belanja modal (capital expenditure/capex) Dedie Suherlan mengungkapkan perseroan menyiapkan Rp 9,5 miliar. Dananya untuk pengembangan produk dan special project, sementara sisanya untuk produktivitas dan rehabilitasi.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…