BFI Finance Raup Laba Bersih Rp 337 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan pembiayaan kendaraan PT BFI Finance Tbk mencatatkan laba bersih Rp 337 miliar di kuartal pertama tahun ini. Selain itu, perseroan juga mencatatkan kenaikan piutang pembiayaan yang dikelolanya sebesar Rp17,905 triliun atau 6,1% lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar Rp16,870 triliun.

Dari jumlah pembiayaan tersebut, sebesar Rp3,35 triliun adalah jumlah pembiayaan baru dengan komposisi pembiayaan sebesar 67,5% berasal dari pembiayaan kendaraan roda empat, 17,7% pembiayaan kendaraan roda dua, 13,5% dari alat berat dan machinery sementara sisanya adalah pembiayaan properti (property-backed financing) dan syariah.

Kata Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, pembiayaan baru ini turut mengerek kenaikan nilai aset perusahaan sebesar 3,5% menjadi Rp18,464 triliun year on year dengan laba bersih sebesar Rp337 miliar. “Di tengah kondisi yang cukup menantang bagi industri pembiayaan dan melemahnya ekonomi makro yang cukup berimbas pada peningkatan kehati-hatian berbisnis, kami tetap mampu mencatatkan kinerja keuangan yang sehat selama kuartal pertama tahun ini,” ujarnya.

Selain itu, perseroan juga mampu menjaga rasio non-performing financing (NPF) di angka 1,33%, atau lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,71%. Sementara itu, NPF coverage, yaitu rasio kecukupan cadangan piutang yang diragukan dibandingkan kredit bermasalah (NPF) terjaga di angka sebesar 1,6x.

Disampaikan Sudjono, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis yang cukup moderat. Hal ini antara lain terjadi karena perseroan sedang melakukan peningkatan infrastruktur dan teknologi dalam mendukung proses kerja yang lebih efisien, untuk mendorong pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Dimana kompetisi diperkirakan akan lebih menantang karena tantangan tidak hanya berasal dari perusahaan pembiayaan tradisional melainkan juga dari perusahaan pembiayaan berbasis teknologi.

Diluar kinerja yang cukup baik, menurutnya, perusahaan juga berhasil mendapatkan kepercayaan yang kuat dengan adanya pendanaan baru yang cukup menggembirakan, baik dari perbankan maupun pasar modal. Diluar fasilitas bilateral dengan bank-bank domestik, perusahaan pun berhasil menerbitkan obligasi berkelanjutan IV BFI Finance Tahap II Tahun 2019 dengan total nilai sebesar Rp1 triliun dan melakukan road show dalam rangka penerbitan pinjaman sindikasi dalam mata uang dollar AS yang dipimpin oleh empat bank terkemuka yaitu, Bank ANZ, Bank MUFG, Bank Standard Chartered dan Bank SMBC. Dari hasil road show tersebut, diperoleh total komitmen diatas US$ 200 juta.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…