Laris Manis Penjualan Pizza - Sarimelati Kencana Bagi Dividen Rp 86,55 Miliar

NERACA

Jakarta – Berkah membukukan pertumbuhan laba tahun 2018 sebesasr Rp173,10 miliar, menjadi alasan bagi PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Dimana berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), pengelola restoran dengan merek Pizza Hut membagikan dividen sebesar Rp86,55 miliar atau 50% laba tahun berjalan sebesar Rp173,10 miliar pada 2018. 

Direktur Sarimelati Kencana, Jeo Sasanto mengatakan, perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp28,64 per saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 50% dari laba bersih 2018 sebesar Rp173,10 miliar. “Jadwal cum dividen pada 7 Mei 2019 dan dividen akan dibayarkan paling lambat 7 Juni 2019,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adapun, Rp86,55 miliar sisanya sebagai laba ditahan untuk pengembangan usaha. Dia mengatakan, kebijakan dividen sebesar 50% dari laba bersih sesuai dengan prospektus perseroan pada saat IPO, sekaligus memanjakan pemegang sahamnya. "Policy kami memang sampai dengan 50%. Itu sudah tertuang di prospektus perseroan,"jelasnya.

Kemudian tahun ini, perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp125 miliar untuk membangun pabrik sosis di Bekasi Jawa Barat, dengan kapasitas hingga 3.150 ton per tahun. Pasalnya, belum lama ini perseroan merampungkan akuisisi sebidang tanah di Bekasi Jawa Barat untuk penambahan fasilitas produksi sosis untuk memenuhi permintaan Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD). Saat ini fasilitas produksi tersebut dalam proses pembangunan. 

Direktur Sarimelati Kencana, Frederick Estrada Cadlaon menambahkan, dana yang dialokasikan Rp125 miliar, bersumber dari kas internal untuk pembangunan fasilitas tersebut. Penambahan kapasitas baru ini bakal menunjang target pertumbuhan perseroan dalam 5-7 tahun mendatang. Fasilitas baru ini memiliki kapasitas tiga kali lipat dari kapasitas terpasang saat ini. Dalam prospektus IPO, perseroan mencatat kapasitas pabrik sosis di Bandung Jawa Barat sebesar 1.050 ton pada 2017 dengan utilisasi 97%. 

Dengan demikian, fasilitas baru ini memiliki kapasitas sekitar 3.150 ton per tahun. Dalam 2 tahun mendatang, perseroan juga berencana memperluas pabrik pasta yang saat ini memiliki kapasitas 756 ton dengan utilisasi 73% pada 2017. Pabrik pasta berlokasi di Pulogadung Jakarta. "Kapasitasnya [pabrik sosis] sampai dengan 3 kali dari saat ini. Ini untuk menunjang target pertumbuhan 5-7 tahun. Paling cepat beroperasi di kuartal I/2020," imbuhnya. 

Pada tahun ini, perseroan mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 13%-17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika penjualan 2018 sebesar Rp3,57 triliun, maka perseroan mengincar penjualan sekitar Rp4,03 triliun-Rp4,11 triliun pada 2019.  Mendekati Ramadan dan Lebaran, perseroan memperkirakan dapat membukukan kenaikan penjualan hingga 30% dibandingkan dengan bulan normal lainnya. 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…