Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Masih Rendah

NERACA

Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan isu membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia. "Itu kan isu. Sebenarnya tidak. Kita bicara data TKA total berapa yang masuk sih?" kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta, sebagaimana dikutip Antara, Rabu (24/4).

Hal tersebut diungkapkan Rosan usai acara malam rembuk pengusaha Indonesia bertemakan "Merajut Kebersamaan Untuk Indonesia Damai" di Djakarta Theater. Dia menyebutkan jumlah TKA yang masuk ke Indonesia tercatat sekitar 98.000 orang lebih, jauh dibandingkan dengan total 130 juta tenaga kerja Indonesia, atau hanya 0,03 persennya.

Untuk TKA dari China, kata dia, jumlahnya hanya sepertiga dari total TKA, atau sekitar 30.000 orang sehingga masih jauh lebih kecil persentasenya dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.

Dibandingkan negara-negara lain, khususnya di kawasan ASEAN, diakui Rosan, produktivitas tenaga kerja Indonesia memang masih cukup rendah. "Memang harus diakui berdasarkan 'report' negara ASEAN lain, kita memang masih tertinggal. Makanya, fokus dan konsentrasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) masih sangat penting," katanya.

Apalagi, kata dia, dengan adanya perkembangan digital ekonomi seiring era revolusi industri 4.0 akan ada beberapa bidang pekerjaan yang akan hilang.Namun, Rosan mengingatkan, pada saat bersamaan akan tercipta beberapa bidang pekerjaan baru sehingga para pekerja perlu menambah kemampuan untuk memperkuat daya saing dan produktivitas. "Dengan ini yang berjalan baik, saya yakin pengusaha tidak akan pelit untuk 'sharing' dengan para buruhnya. Aset utama kita kan para buruh," katanya.

Terkait dengan acara yang digagas Kadin Indonesia ini, Rosan mengajak seluruh pengusaha untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif usai pemilu agar perekonomian Indonesia semakin meningkat.

Ia juga tidak terlalu khawatir dengan dampak polarisasi dukungan dari kalangan pengusaha seiring persaingan politik yang sedang berlangsung. "Pengusaha ini sebenarnya manusia yang paling rasional. Begitu kita ajak mereka bergabung, berekonsiliasi, bersama lagi, tidak masalah. Cepet responsnya," kata Rosan.

Kadin mengajak seluruh pihak, terutama kalangan pengusaha untuk menjaga kondusivitas iklim usaha pasca-Pemilu 2019. "Kita mengajak semua pengusaha, tidak melihat pendukung (pasangan capres) 01 atau 02, tetapi mereka sebagai pengusaha nasional," Rosan Perkasa.

Hal tersebut diungkapkannya di sela acara malam rembuk pengusaha Indonesia bertemakan Merajut Kebersamaan Untuk Indonesia Damai. Sebagai pengusaha nasional, kata Rosan, mereka memiliki kepentingan yang lebih besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta kebersamaan dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah baik ini.

Sementara itu, Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Aburizal Bakrie mengapresiasi semua pihak yang mampu menahan diri dan menjaga agar demokrasi Indonesia tumbuh dan semakin matang.

"Sebagai senior, saya merasa bangga kaum pengusaha yang bernaung di Kadin telah memberikan kontribusi positif dalam demokrasi Indonesia dalam posisi uang mereka pilih masing-masing," katanya.

Meski beda politik, kata Ical, sapaan akrab Aburizal, para pengusaha tetap bersahabat baik sehingga harus dijadikan sebagai contoh. "Harus menjadi contoh bahwa sportivitas, jiwa besar, dan sikap demokratis adalah sikap yang dianut pengusaha Indonesia. Dalam demokrasi, persaingan bukanlah permusuhan," katanya.

Pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo meyakinkan para pelaku usaha dan investor bahwa Indonesia aman tanpa ada kekacauan apapun pasca-pemilu pada 17 April 2019. Jokowi menegaskan bahwa kekacauan tidak akan terjadi setelah Pemilu 2019 dan kehidupan masyarakat akan berjalan seperti biasa sambil menunggu hasil resmi pemilu dari KPU. "Takut apa? Tidak. Kita santai semua kayak begini, gimana sih. Tidak ada. Kita semuanya kembali pada kehidupan sehari-hari, kita kembali bekerja keras kembali membangun negara ini," ujar dia. munib

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…