PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan volume penjualan sebesar 22,1 miliar batang hingga 31 Maret 2019. Dimana volume penjualan tersebut turun 3,7% dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebanyak 23 miliar batang. Informasi tersebut disampaikan induk usaha HMSP, Philip Morris International (PMI) dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan, penurunan volume penjualan perseroan sebesar 3,7% lebih besar dari penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 0,8%. Volume penjualan industri rokok pada kuartal I/2019 sebesar 68,7 miliar batang, turun 0,8% dibandingkan dengan volume penjualan pada kuartal I/2018 sebesar 69,3 miliar batang.
Dengan perolehan tersebut, pangsa pasar HMSP terkoreksi dari 33,2% pada kuartal I/2018 menjadi 32,2% pada kuartal I/2019 atau turun 1%. Sebelumnya, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi pernah bilang, prospek bisnis HM Sampoerna masih positif di tahun ini. Pasalnya, cukai tembakau yang tidak dinaikan akan menambah dorongan positif dari kinerja keuangan saham-saham produsen rokok. Sehingga untuk saat ini, saham rokok masih layak di koleksi. Meski begitu, ada banyak tantangan pada industri ini.
Pertama, kata Lanjar, yaitu regulasi pemerintah baik mengenai penjualan, design produk, area merokok dan sponsorship. Kedua mengenai kampanye anti tembakau dari WHO yang terus beraksi pada generasi muda. Ketiga peralihan konsumen dari rokok tembakau ke rokok Elektronik. Hanya saja, dijelaskan Lanjar, dari tantangan diatas dua tantangan mereda yang pertama dari regulasi pemerintah dari sisi penjualan yang tidak menaikkan cukai tembakau, meskipun dari design produk dan sponsorship masih dibatasi. Prospek peralihat konsumen dari rokok tembakau ke rokok elektronik pun mereda.
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…