Acset Bukukan Rugi Bersih Rp 90,69 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatatkan rugi bersih di kuartal pertama 2018 sebesar Rp90,69 miliar, berbalik dibandingkan dengan torehan perseroan pada tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih Rp38,92 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Anak usaha dari PT Astra Internasional Tbk ini menjelaskan,  derita rugi yang dialami disebabkan adanya perubahan dalam proyek sedang berjalan yang berakibat pada pengakuan kenaikan biaya konstruksi dan biaya keuangan atas proyek berjalan tersebut. Sementara itu, pada kuartal I/2019, ACST mencatatkan pendapatan sebesar Rp806,67 miliar, tumbuh sebesar 9,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp733,72 miliar.

Pada periode tersebut, porsi pendapatan perseroan diperoleh melalui sektor infrastruktur sebesar 69%, sektor konstruksi 23%, dan sektor fondasi 4% serta lainnya sebesar 4%. Selain itu, pada kuartal I/2019, ACST telah memperoleh kontrak baru senilai Rp58,6 miliar dari total target perolehan kontrak baru untuk tahun 2019 yang sebesar Rp15 triliun. Kontrak- kontrak tersebut di antaranya adalah pekerjaan sipil pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa 1.

Proyek tersebut merupakan upaya awal perseroan untuk terus berpartisipasi dalam pengembangan pembangkit listrik di tanah air. Manajemen ACST meyakini bahwa pembangunan pembangkit listrik masih dapat terus dioptimalkan dengan adanya kerjasama yang dijalin antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Hal tersebut juga selaras dengan strategi perseroan untuk senantiasa membangun aliansi strategis baik di dalam maupun di luar jaringan Grup Astra. Pada 2019, ACST berfokus untuk turut andil dalam proyek infrastruktur strategis seperti pembangunan jalan tol landed ataupun elevated, pelabuhan, bandar udara, dan pembangkit listrik.

Di samping itu, perseroan terus mengintensifikasikan diversifikasinya di bidang soil improvement dan juga marine works. Proyek soil improvement lepas laut yang tengah dikerjakan oleh perseroan adalah Proyek Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dengan total nilai kontrak sebesar Rp237 miliar. ACST melakukan utilisasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) melalui ACSET Sea I—CDM barge milik perseroan yang merupakan pertama dalam jenisnya di Indonesia. Perseroan juga terus mengedepankan keamanan dan kualitas pekerjaan sebagai elemen kunci diferensiasi perseroan untuk menuju The Largest Private Construction Company pada 2020.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…