Performance kinerja keuangan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) belum membuahkan hasil. Pasalnya, perseroan masih membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,26 miliar pada 2018, naik 71,21% dari rugi pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,32 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Selain itu, penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp300,57 miliar, turun 12,80% dari penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp344,68 miliar. Beban penjualan juga turun 13% menjadi Rp126,24 miliar pada 2018. Dengan demikian, laba kotor yang dibukukan perseroan sebesar Rp174,34 miliar pada 2018 atau turun 12,64% secara tahunan.
Perseroan memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp2,29 miliar pada 2018, meningkat 25,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,83 miliar. Namun, beban keuangan naik 16,88% menjadi Rp6,51 miliar pada 2018. Dengan demikian, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp2,26 miliar pada 2018, lebih besar dari rugi tahun berjalan pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,32 miliar.
Total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp511,89 miliar, naik 2,92% dari total aset per 31 Desember 2017 sebesar Rp497,35 miliar. Adapun, total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp143,91 miliar dan Rp367,97 miliar. Sebagai informasi, emiten kosmetik ini menargetkan penjualan hingga akkhir 2018 tumbuh 18%. Dimana untuk mencapai target tersebut, Mustika Ratu akan melakukan beberapa tindakan seperti meningkatkan aktivitas di seluruh outlet, masuk ke pasar hair and beauty, meningkatkan penetrasi di gerai Watsons dan Guardian serta melakukan monitoring layanan secara harian kepada pelanggan. Selain menetapkan target pertumbuhan penjualan, Mustika Ratu juga mengharapkan target laba minimum di level 1% dari penjualan.
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…