Hindari Olahraga dengan Intensitas Tinggi

Saat berolahraga, detak jantung dan pernapasan Anda akan meningkat dan mengantarkan oksigen dalam jumlah besar dari paru menuju aliran darah.Denyut jantung dan intensitas olahraga berhubungan langsung dan linier: semakin intens olahraga yang dilakoni, semakin tinggi denyut jantung.

Saat berolahraga dengan intensitas tinggi, Anda akan mencapai denyut jantung maksimal. Namun, berolahraga dengan intensitas tinggi dan denyut jantung maksimal tak selalu baik bagi tubuh. "Intensitas tinggi ini jarang dapat dipertahankan dan dengan sendirinya meniadakan potensi manfaat latihan," tulis ahli fisiologi dari Curtin University, Amerika Serikat, Angela Spence, mengutip CNN Indonesia.com.

Sel-sel otot membutuhkan dua bahan utama seperti glukosa yang berfungsi sebagai bahan bakar dan oksigen. Otot sangat bergantung pada pembuluh darah untuk memberikan nutrisi dan oksigen yang diperlukan tubuh."Semakin banyak otot yang digunakan dalam berolahraga, semakin banyak darah yang didistribusikan ke jaringan aktif," kata Spence.

Ketika olahraga dilakukan dalam intensitas tinggi, otot mulai memproduksi laktat. Meski berfungsi sebagai bahan bakar, namun laktat akan menumpuk dan mengganggu fungsi sel saat produksi melebihi metabolisme. Titik di mana laktat mulai menumpuk dikenal dengan istilah ambang laktat. "Olahraga apa pun yang dapat dipertahankan dengan nyaman biasanya berada di bawah ambang batas ini," kata Spence.

Dalam pedomannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang dewasa 18-64 tahun berolahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam sepekan. Tak perlu sulit, Anda bisa hanya dengan berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah, atau berlari dan bersepeda santai.

'Resep' ini menghadirkan banyak manfaat bagi tubuh. Dengan olahraga rutin, Anda akan terhindar dari risiko berbagai penyakit kronis seperti gangguan jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker, dan depresi.

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…