Atraksi Wisata Digelar Pulihkan Pariwisata Sulteng

Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti bersama Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola meluncurkan agenda kegiatan Sulawesi Tengah 2019 di Jakarta. “Provinsi Sulteng sepanjang tahun ini menggelar 30 kegiatan unggulan di 13 kabupaten/kota. Dari 30, 3 kegiatan di antaranya masuk dalam 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia (WI) 2019 dan mendapat bantuan langsung dari Kemenpar,” kata Esthy dalam acara yang mengangkat tema Bringing Central Celebes to The World itu.

Pada 2018 Sulteng dikunjungi 25.741 wisatawan mancanegara (wisman) dan 3.4321.178 wisatawan nusantara (wisnus). “Sebagian besar wisman yang datang ke Sulteng berkunjung ke Pulau Togean sebagai pulau terbaik untuk atraksi bawah laut. Pulau Togean menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia,” kata Esthy.

Untuk meningkatkan kunjungan wisman, khususnya ke Pulau Togean sebagai ikon wisata laut kelas dunia, kata dia, Sulteng harus memiliki bandara internasional yang nantinya ada penerbangan langsung dengan waktu tempuh 2-3 jam. Sementara bila melalui jalan darat ke Ampena berjarak 375 km ditempuh dalam waktu sekitar 10 jam.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Longki Djanggola menjelaskan, Sulteng berusaha meningkatkan kinerja dari unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) sebagai bagian penting dalam memajukan pariwisata. “Untuk atraksi sepanjang tahun ini di Sulteng sebelumnya hanya ada delapan kegiatan unggulan dan dua  masuk dalam 100 CoE WI 2018 tapi sekarang bertambah jadi 30 kegiatan dengan tiga  di antaranya masuk CoE,” katanya.

Ketiga kegiatan itu adalah Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) pada 19 - 23 April 2019, Festival Pulo Dua pada 25 -28 Juli 2019, dan Festival Danau Tektonik Poso (FDTP) pada 26-30 Agustus 2019.

Untuk mendukung kegiatan pariwisata itu,  Gubernur Longki Djanggola mengatakan aksesibilitas dan konektivitas penerbangan, perjalanan darat, maupun pelayaran menjadi fokus perhatian pemerintahnya. “Pemerintah daerah bersama stakeholder pariwisata Sulteng sedang mengupayakan agar Bandara Mutiara Sis Al Jufri dinaikkan statusnya dari saat ini sebagai bandara domestik menjadi bandara internasional,” katanya.

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) diharapkan membantu pemulihan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, pascagempa dan tsunami di daerah itu. "Yang kami harap ialah Bappenas dapat membantu percepatan pemulihan, agar IAIN Palu pelayanan akademik berjalan normal," ucap Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Perencanaan IAIN Palu Kamaruddin di Palu.

Ia mengatakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah melakukan peninjauan ke IAIN Palu, Senin (8/4).

Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Subandi meninjau infastruktur, sarana prasarana penunjang kegiatan akademik IAIN Palu yang terdampak tsunami, didampingi Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi dan Kamaruddin. "Kami berharap agar Bappenas membantu revitalisasi gedung-gedung terdampak bencana agar perkuliahan dapat segera berjalan dengan normal," ujar Kamaruddin.

IAIN Palu membutuhkan anggaran Rp117 miliar untuk revitalisasi perguruan tinggi tersebut guna memulihkan peran dan fungsinya pascagempa dan tsunami menghantam kampus berlokasi di tepi Pantai Teluk Palu itu.

Kebutuhan biaya itu untuk rekonstruksi 34 item terdiri atas gedung rektorat, gedung L Fakultas Syariah, BAAK, "student center", ruang dosen, laboratorium terpadu, gedung kuliah tarbiyah, gedung dekanat tarbiyah, gedung kuliah dan dekanat Ushuluddin.

Selain itu, gedung pascasarjana, aula, gedung kuliah dan dekanat fakultas syariah, gedung kuliah dan dekanat fakultas dakwah, gedung lab bahasa dan komputer, gedung perpustakaan, gedung garasi bus kampus.

Selain itu, gedung M, gudang peralatan, gedung "smooking area", gudang arsip, gedung garasi 2 bus kampus, rumah genset, Masjid Al-Abrar IAIN Palu, gedung koperasi, kantin, gedung radio kampus, pos jaga depan aula, pos jaga depan auditorium, pos jaga depan rektorat, serta sarana prasarana pendukung kampus IAIN Palu. (ant)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…