NERACA
Jakarta – Sukses mengantarkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menerbitkan produk inovatif di sektor pasar modal Indonesia, yaitu Kontak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau yang dikenal dengan KIK-Dinfra, PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) terus agresif menerbit produk investasi lainnya. Rencananya, di semester pertama tahun ini, berencana menerbitkan produk investasi alternatif Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA).
Presiden Direktur PT Mandiri Manajemen lnvestasi, Alvin Pattisahusiwa mengungkapkan, saat ini perseroan tengah dalam proses untuk menerbitkan KIK-EBA bersama salah satu bank.”Dalam pipeline ada beberapa produk, seperti KIK-EBA dengan salah satu bank,” katanya di Jakarta, kemarin. Selain itu, Alvin menambahkan, Mandiri Manajemen Investasi juga tengah mempertimbangkan untuk menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), reksa dana terproteksi, dan produk KIK lainnya pada tahun ini untuk menggenjot total dana kelolaan (asset under management) perseroan.
Sementara itu, untuk produk DIRE (Dana Investasi Real Estate), Alvin mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penjajakan. Saat ini, kata Alvin, prospek DIRE dinilai belum menarik yang tercermin dari rental yield masih lebih kecil dibandingkan return deposito maupun suku tabungan/ritel.“Tapi kami sedang mencari apakah ada celah atau peluang di mana DIRE ini bisa menghasilkan imbal hasil yang menarik,” tuturnya sambil menambahkan bahwa produk Dinfra akan menjadi salah satu pilihan yang menarik pada tahun ini.
Tercatat di kuartal pertama tahun ini, total AUM Mandiri Manajemen Investasi naik 3,3% menjadi Rp55,28 triliun dari posisi Rp53,48 pada akhir 2018. Mandiri Manajemen Investasi pun menargetkan pada akhir tahun ini dapat memiliki total dana kelolaan senilai Rp61 triliun, atau naik 14% dari pencapaian pada tahun lalu.
Kemudian untuk target total dana kelolaan dari produk investasi alternatif dapat meningkat kurang lebih 2 kali lipat pada tahun ini menjadi Rp6 triliun dibandingkan dengan tahun lalu. Perseroan menyampaikan, penerbitan sejumlah produk investasi alternatif yang baru diharapkan bisa menjadi pendorong kenaikan total dana kelolaan tersebut. Terbaru, Mandiri Manajemen Investasi telah resmi mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra dengan nama DINFRA Toll Road Mandiri-001 senilai Rp423,5 miliar.
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…
NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…