Peta Ketahanan Pangan Kabupaten Serang Posisi Aman

Peta Ketahanan Pangan Kabupaten Serang Posisi Aman  

NERACA

Serang - Peta Ketahanan dan Kerawanan pangan Provinsi Banten menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Serang tidak dalam posisi rentan rawan pangan atau posisi aman prioritas 1 dan 2.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang Mumun Munawaroh di Serang, Kamis (11/4), mengatakan berdasarkan data terakhir, terdapat kemajuan tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Serang. Indeks Ketahanan Pangan (IKP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian menunjukkan nilai 5 atau dari rentang 1-6.

"Ini artinya menunjukkan bahwa Kabupaten Serang tahan pangan. Sama halnya dengan Peta Ketahanan dan Kerawanan Provinsi Banten yang menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Serang tidak dalam posisi rentan rawan pangan atau prioritas 1 dan 2," kata Mumun saat acara Bimbingan Teknis Pengolahan di Kawasan Mandiri Pangan Balai penyuluh Pertanian (BPP) di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.

Mumun menjelaskan, Kawasan Mandiri Pangan merupakan kawasan yang melakukan kegiatan intervensi untuk daerah yang rentan pangan sesuai Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) Tahun 2015, dimana ada satu desa di Kramatwatu yang masuk daerah prioritas 1 atau rawan rentan pangan.

"Berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) Tahun 2015 memang ada satu desa yang masuk kategori daerah prioritas 1 atau rawan rentan pangan, namun saat ini sudah dalam posisi aman," kata dia.

Dalam bimtek tersebut, di ikuti oleh sejumlah peserta yang berasal dari kelompok tani dan kelompok wanita tani yang telah mendapatkan bantuan sarana dan prasarana pengolahan dan budidaya ikan sistem bioflok tahun sebelumnya.

"Bimbingan teknis kita isi dengan materi pengemasan, praktik pengolahan pangan lokal, dan evaluasi program atau kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh keterangan bahwa bantuan sarana pengolahan dan pengemasan telah dimanfaatkan dengan baik, bantuan tersebut digunakan untuk meningkatkan volume dan kualitas olahan," kata dia.

Namun demikian, kata Mumun, masih ada sedikit kendala teknis dalam budidaya lele sistem bioflok, sehingga panen belum maksimal."Masih ada sedikit kendala teknis untuk budi daya lele bioflok, tapi kita optimis ke depan bisa berhasil," ujar dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…