Prabowo Sentil Garuda Di Debat, Wacana Pergantian Dirut Muncul Ke Permukaan

Prabowo Sentil Garuda Di Debat, Wacana Pergantian Dirut Muncul Ke Permukaan

NERACA

Jakarta - Dalam debat terakhir Pilpres, Capres Prabowo Subianto menyebut, seharusnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Garuda Indonesia bisa menjadi juara dunia.

Prabowo mengungkapkan, saat ini Garuda Indonesia tidak bisa bersaing dengan maskapai-maskapai swasta dari berbagai Negara di dunia karena sedang mengalami permasalahan pelik."BUMN seperti Garuda Indonesia, seharusnya jadi world champion, tapi kita tidak tahu masa depannya bagaimana," kata Prabowo dalam Debat Kelima Pilpres di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). 

Dalam debat, Prabowo juga sempat membandingkan Garuda Indonesia dengan salah satu Maskapai di Jepang, yakni All Nippon Airways.

Mengutip data dari Bloomberg, Prabowo mengungkapkan jika All Nippon Airways baru bisa mendapatkab untung jika keterisian kursi minimal 60 persen. Sedangkan Garuda harus 120 persen dulu baru bisa untung."Kita lihat benteng itu goyah. Beberapa saat lalu Bloomberg membuat studi, penerbangan break event point dan beberapa kursi harus diduduki agar dapat untung. Kalau penerbangan Jepang itu 60%, Garuda itu 120%, ini nggak bisa untung kalau pengelolaannya begini terus," ungkap Prabowo. 

Menanggapi pernyataan Prabowo dalam debat kemarin, muncul gejolak dalam tubuh Garuda Indonesia. Banyak suara-suara yang menginginkan pergantian Direktur Utama demi menyelamatkan maskapai plat merah tersebut.

Menurut informasi, yang menyulut rencana pergantian jabatan anggota Dewan Direksi adalah protes dari dua Komisaris atas laporan keuangan Garuda Tahun Buku 2018. Chaerul Tanjung (CT) dan Dony Askaria, dua Komisaris dari PT. Trans Airways, selaku pemegang saham Garuda sebesar 24,06% menganggap laporan keuangan Garuda itu salah dan keliru.

Sebelumnya, pada tahun 2016 dan 2017 Garuda memang mengalami kerugian yang cukup besar, yakni 245 juta Dollar. Setelah pergantian direksi tahun 2018 lalu, Garuda pun mencatat laba 5 juta Dollar. Namun laporan keuntungan itu pula yang menimbulkan permasalah sampai sekarang sekarang.

Salah seorang sumber dari pihak Garuda juga membenarkan jika Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Garuda Indonesia pada 24 April mendatang akan ada agenda pergantian anggota Dewan Direksi maupun Komisaris.

”Tidak seluruhnya, hanya sebagian,” kata sumber di Garuda Indonesia, Minggu (14/4) pagi. Namun, ia menolak menjelaskan lebih jauh. Bahkan menolak namanya disebut karena informasi untuk pers, katanya menjadi hak direksi.

Bahkan salah satu anggota Direksi Garuda yang dihubungi tidak mengangkat telepon. Demikian pula dengan seorang Komisarisnya. Berhasil dihubungi, namun menolak memberi keterangan.

Banyak masyarakat Indonesia serta para pelaku usaha mikro maupun makro yang bertumpu pada transportasi udara berharap agar Dirut Garuda segera diganti dengan yang baru. Mereka menuntut pergantian di dalam Dewan Direksi Garuda karena masyarakat Indonesia nenganggap permasalahan seperti harga tiket yang terlampu mahal adalah buah kinerja Direksi Garuda saat ini. Mohar/Iwan

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…