IHSG Mulai Meninggalkan Level 4.000

Neraca

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham kemarin selasa ditutup melemah 2,565 poin (0,07%) ke level 4.022,168. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 1,031 poin (0,15%) ke level 692,992. Efek level psikologis 4.000 mulai terasa, meski aksi jual cukup marak namun tetap tidak melewati batas tersebut. Aksi jual banyak dilakukan di saham-saham lapis dua.

Menurut analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, tekanan indeks terhadap aksi jual sudah terjadi sepanjang sesi dua pada perdagangan kemarin, “Kami melihat pergerakan indeks dibayangi oleh peraturan Bank Indonesia (BI) yang akan kenaikan uang muka untuk kredit rumah dan otomotif," katanya di Jakarta, Selasa (20/3).

Selain itu, lanjut dia, investor juga masih mencermati kondisi sosial politik dalam negeri menjelang dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) awal April mendatang. Sementara dari eksternal, pergerakan bursa regional Asia yang mayoritas melemah dipengaruhi oleh langkah China menaikkan harga BBM untuk kedua kalinya dalam dua bulan terakhir.

Oleh karena itu, Purwoko memproyeksikan perdagangan saham Rabu (21/3) masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat di kisaran "support-resistance" 3.995-4.036 poin.

Pada perdagangan kemarin, aksi jual banyak dilakukan investor lokal, sementara asing masih akumulasi saham. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 350,012 miliar di seluruh pasar. Sementara perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 109.578 kali pada volume 6,547 juta lot saham senilai Rp 3,65 triliun. Sebanyak 110 saham naik, sisanya 115 saham turun, dan 132 saham stagnan.

Perdagangan sesi I, IHSG ditutup melemah 8,129 poin (0,20%) ke level 4.016,604. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,481 poin (0,36%) ke level 691,542. Tingginya harga minyak mengancam beban operasional emiten, sehingga para pelaku pasar kurang percaya diri dalam berinvestasi. Aksi jual pun banyak terjadi.

Investor memilih keluar sejenak sampai situasi pasar lebih kondusif. Meski demikian, saham-saham komoditas masih diincar karena harga minyak juga mendorong harga komoditas. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 48.377 kali pada volume 1,403 miliar lembar saham senilai Rp 1,53 triliun. Sebanyak 93 saham naik, sisanya 92 saham turun, dan 117 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Mayora (MYOR) naik Rp 1.300 ke Rp 18.500, Resources Alam (KKGI) naik Rp 450 ke Rp 7.450, United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 30.100, dan Unilever (UNVR) naik Rp 200 ke Rp 19.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 69.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 41.550, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 400 ke Rp 52.500, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 400 ke Rp 13.000.

Sementara pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka naik 1,74 poin atau 0,04% ke posisi 4.026,48. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,44 poin atau 0,06% ke posisi 694,47 poin. "Mayoritas bursa Asia dibuka melemah tipis sekitar 0,4% seiring minimnya sentimen positif baru di regional Asia dan domestik,”kata Analis Samuel Sekuritas, Christine Salim.

Maka atas dasar pertimbangan tersebut, Christine sudah memperkirakan indeks BEI akan berbalik arah ke zona merah. Kemudian minimnya sentimen akan membuat volume perdagangan saham diperkirakan akan kembali relatif kecil seiring investor masih "wait and see" sentimen yang lebih signifikan.

Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas, Jeff Tan menambahkan, perdagangan Selasa secara teknikal indeks BEI masih berpotensi menguat secara terbatas pada kisaran 4.010-4.057 poin.  "Data perumahan AS dapat memberikan sentimen terhadap indeks dalam negeri," ujarnya.

Dia mengatakan, saham-saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan Selasa kemarin diantaranya, AKR Corporindo (AKRA), Indocement Tunggal Prakasa (INTP), Bukit Asam (PTBA), Bank Negara Indonesia (BBNI).

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 209,65 poin (1,19%) ke level 21.863,215, indeks Nikkei-225 naik 12,16 poin (0,12%) ke level 10.141,99 dan Straits Times menguat 9,50 poin (0,32%) ke level 2.999,67. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…