Menteng Heritage Patok IPO Rp 105 Per Saham

NERACA

Jakarta - PT Menteng Heritage Realty telah resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (8/4) awal pekan kemarin. Perseroan langsung mendaftarkan penawaran umum saham perdana ke dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Seperti dikutip dalam laman KSEI di Jakarta, kemarin, perseroan menawarkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp105 per saham.

Menteng Heritage Realty bakal menawarkan 1,19 miliar saham. Dengan demikian, calon emiten ini bakal memperoleh dana senilai Rp125,05 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Sinarmas Sekuritas dan pejamin emisi efek adalah PT Jasa Utama capital Sekuritas. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 9 April 2019 dan penjatahan pada 10 April 2019.

Sebelumnya, Direktur Utama Menteng Heritage Realty Christofer Wibisono menuturkan, jumlah saham yang dilepas oleh sebanyak-banyaknya 1,19 miliar atau sebesar 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan akan menggunakan dana IPO  sebanyak 49,55% untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran, PT Global Samudra Nusantara (GSN), 25,57% untuk mengakuisisi Wijaya Wisesa Bakti Development dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

Bila Menteng Heritage mengakuisisi GSN, maka diproyeksikan perusahaan pelayaran tersebut berpotensi memberikan berkontribusi hingga Rp14 miliar pada tahun ini. Adapun target pendapatan Menteng Heritage Realty pada 2019, 2020 dan 2021 masing-masing senilai Rp107,36 miliar, Rp115,11 miliar dan Rp122,24 miliar.

Pada tahun ini, perseroan memproyeksikan okupansi bakal mencapai 48,5%--49%. Menurutnya, target okupansi ini masih di atas dari industri hotel bintang 5 yang hanya memiliki okupansi 45%. Adapun strategi yang dilakukan perseroan untuk mencapai pendapatan yang ditetapkan yakni mendukung MICE (meeting, insentive travel, convention, exhibition). Menurutnya, desain interior yang dimiliki The Hermitage menjadi daya tarik yang kuat.

Dia mengungkapkan, perseroan juga akan menggunakan jasa manajemen dari Marriot International Inc. untuk meningkatkan okupansi hotel. The Hermitage juga menerapkan revenue optimalization strategy dalam kegiatan operasional sehingga dapat mencapai profitabilitas yang optimal. Perseroan juga akan mengoptimalkan layanan pemesanan hotel berbasis internet dan juga memberikan promosi secara digital untuk meningkatkan daya tarik.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…