Targetkan Penjualan Rp 5 Triliun - Mahkota Group Siapkan Capex Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta - Tahun ini, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) menargetkan pendapatan sebesar Rp5 triliun. Hal itu ditopang kontribusi dari penjualan refinery yang diperkirakan mencapai 40% dari total pendapatan. “Analis memperkirakan pendapatan perseroan di 2019 dapat mencapai Rp4,7 triliun, sedikit lebih rendah dari perkiraan manajemen disebabkan oleh harga  CPO yang diperkirakan stagnan dan berdampak terhadap harga produk refinery,”kata Sekretaris Perusahaan MGRO, Elvi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Menurunya, target tersebut diyakininya bakal tercapai dengan didukung beroperasinya pabrik refinery pada Agustus 2019. Untuk menopang rencana itu,  lanjutnya, perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp200 miliar. Nantinya, belanja modal tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan refinery dan membangun tangki timbun. Disebutkan, sumber pendanaan akan berasal dari sisa dana IPO dan kas perusahaan.

Sebagai informasi, sebagian analis memperkirakan laba MGRO akan sedikit meningkat ke kisaran Rp400 miliar dengan net gearing ratio berada di level 0,25x di 2019. Untuk diketahui, tahun 2018, emiten perkebunan sawit tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp2 triliun  atau naik 13,5% dibanding tahun 2017. Hal itu, didukung oleh kenaikan volume penjualan sepanjang tahun 2018. Volume penjualan CPO MGRO tercatat sebesar 212.129 ton.

Menyasar produk turunan kepala sawit, merupakan strategi perseroan dalam mengejar pertumbuhan bisnis di tengah munculnya persaingan industri CPO yang cukup ketat. Kemudian dalam rangka melancarkan produksi minyak goreng pada semester II/2019, perseroan telah menyediakan stok sejak akhir tahun lalu. Perseroan pun memperlambat penjualan CPO pada akhir tahun lalu. Adapun nilai proyek hilirasi tersebut mencapai Rp330 miliar. Dana pembangunan tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan dana initial public offering (IPO). 

Kemudian untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, perseroan harus menciptakan produk dengan nilai tambah. Saat ini, pabrik minyak goreng yang bakal dibangun di Riau memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per hari dengan luas 5-10 hektar.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…