Lagi, Marga Abhinaya Tunda Stock Split

NERACA

Jakarta – Mempertimbangkan melorotnya performance kinerja keuangan PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) di 2018 kemarin, perseroan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan program Management and Employee Stock Options Program (MESOP) dan stock split.

Direktur Utama Marga Abhinaya Abadi, Adrian Bramantyo mengatakan, hasil RUPST memutuskan pembatalan pemberian kuasa kepada dewan komisaris untuk melakukan penyesuaian permodalan perseroan. Adapun program MESOP telah disetujui pada 2017 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).”Pembatalan stock split karena tidak mendapatkan persetujuan dari Bursa Efek Indonesia," ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Asal tahu saja, rencana stock split emiten properti ini sudah ada setidaknya sejak 2018. Namun, aksi korporasi tersebut belum dapat dilakukan dan akan dibahas dalam kesempatan RUPS selanjutnya. Di sisi lain, RUPST kali ini juga memutuskan beberapa pergantian di jajaran komisaris dan direksi. Di jajaran komisaris, Sumadiono menggantikan Indradjati sebagai komisaris independen.

Sementara itu, Andre Jerico Legoh, Taufan Edy Raharjo, Andhika Anggadewi, dan Indra Setiawan tidak lagi menjadi bagian dari direksi MABA. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 25% pada tahun ini. Direktur Keuangan Marga Abhinaya Abadi, Lola Arieza mengakui perseroan mencatatkan penurunan pendapatan menjadi Rp120 miliar pada 2018. Angka tersebut menyusut 43,7% secara year-on-year (yoy) dari posisi Rp213,14 miliar pada 2017.”Proyeksi pertumbuhan pendapatan 25%. Tahun ini, kami harapkan ada perbaikan. Pada awal tahun ini, kami sudah menjual stok yang ada dan bisa dibukukan pendapatan pada tahun ini,"ujarnya.

Dengan demikian, MABA mengincar pendapatan sekitar Rp150 miliar pada 2019. Tercatat sepanjang tahun 2018, perseroan membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp203,07 miliar, jauh di atas rugi bersih tahun sebelumnya yang berada di posisi Rp68,32 miliar. Lola mengungkapkan pada tahun ini, kerugian bakal bisa ditekan seiring dengan target peningkatan pendapatan hingga dua digit.

Disebutkan, penjualan apartemen, rumah, dan perkantoran mengalami penurunan sebesar 59,77% dari Rp174,53 miliar pada 2017 menjadi Rp70,21 miliar pada 2018. Perseroan berharap kondisi ekonomi pada tahun ini, bisa lebih kondusif khususnya setelah Pemilihan Presiden (Pilpres). Apalagi di tahun politik saat ini, banyak investor yang melakukan penundaan untuk membeli produk properti.

Marga Abhinaya Abadi merupakan pengelola dari jaringan Samali Hotels and Resort. Jaringan tersebut mengelola sejumlah brand hotel berbintang antara lain Azara Hotels (bintang dua), Arum Hotels (bintang tiga), Allium Hotels (bintang empat), dan Ammi Hotels (bintang lima).

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…