Legislator Apresiasi Pengembangan Perikanan Budidaya

NERACA

Musirawas – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja dalam rangka reses ke Kabupaten Musirawas Provinsi Sumatera Selatan, sebagaimana disalin dari siaran resmi. Turut mendampingi kunjungan tersebut Dirjen Perikanan Budidaya KKP dan Wakil Bupati Musirawas, juga hadir perwakilan dari BLU LPMUKP, Kepala BPBAT Sungai Gelam Jambi, Direktur irigasi dan perwakilan Kementerian Pertanian lainnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta SKPD lingkup Pemkab Musirawas.

Salah satu lokasi Kunker kali ini yakni kawasan perikanan budidaya di Desa M. Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo. Daerah ini merupakan salah satu kawasan pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Musirawas sekaligus daerah minapolitan. Melalui kunker ini Komisi IV DPR RI bermaksud memastikan pengembangan perikanan budidaya dan sektor lainnya di daerah tersebut, dapat berjalan dengan baik dan sinergis.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto di sela-sela kunjungan menjelaskan bahwa Musirawas merupakan salah satu daerah yang sangat pesat perkembangan usaha pembudidayaan ikannya, jumlah kolamnya semakin bertambah. Oleh sebab itu, kunker Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan kementerian terkait lainnya ini untuk menghimpun masukan masyarakat karena adanya kekhawatiran dari petani akan kekurangan pasokan air bagi sawah mereka. Selain itu juga untuk memastikan bahwa pembangunan seluruh sektor yang  saling terkait seperti perikanan budidaya, pertanian, perkebunan dan pengelolaan sumber daya air dapat berjalan saling sinergis dan tidak ada gesekan di level masyarakat pemanfaat.

“Musirawas ini salah satu sentra perikanan budidaya yang sangat strategis dan perkembangannya begitu pesat di Sumatera bagian selatan. Selain untuk memenuhi kebutuhan ikan di kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Musirawas sendiri, ia juga mampu memasok berbagai jenis ikan air tawar untuk kabupaten maupun kota sekitarnya hingga ke kota Palembang, Bengkulu dan Jambi,” jelas Slamet.

“Untuk memenuhi pasar yang ada, produksi harian dari kabupaten ini bisa mencapai 193,78 ton per hari. Komoditasnya pun bermacam-macam seperti Nila, Mas, Lele, Patin, Gurame dan Nilem. Ini menunjukkan bahwa Musirawas benar-benar telah menjelma sebagai sentra perikanan budidaya,” lanjutnya.

“Oleh karena itu, jangan sampai perkembangan yang begitu pesat ini tidak dapat berjalan sinergis dengan sektor lainnya. kita ingin agar semua sektor bisa berkembang seiring dan saling mendukung. Nanti lebih lanjut akan ada pembicaraan lebih lanjut di tingkat pusat antara KKP, Kementan dan PUPR,” tambahnya.

Slamet juga menyampaikan bahwa KKP akan segera membangun instalasi perikanan budidaya khusus untuk memproduksi calon induk (broodstock) dan benih ikan air tawar di Musirawas.

"Kelak instalasi atau broodstock ini akan mampu memenuhi kebutuhan calon induk dan benih ikan air tawar di pulau Sumatera. Pemda juga mendukung penuh dengan menyediakan lahan dan sarana prasarana perairannya," jelasnya.

Disinggung terkait konsumsi ikan per kapita masyarakat Musirawas yang baru mencapai 35,84 kg/kapita/tahun, Slamet kembali menyinggung bahwa ada beberapa daerah yang terkesan menjadi paradoks, produksinya tinggi namun konsumsi ikan per kapita penduduknya masih di bawah konsumsi per kapita nasional yang telah mencapai 50,69 kg/kapita/tahun. Oleh karenanya, ia kembali menghimbau akan pentingnya terus mengampanyekan gerakan makan ikan.

Dalam kunjungan ini, Slamet menyerahkan secara langsung berbagai dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa 4.800 ekor calon induk ikan Nila, 100.000 ekor benih ikan Mas, 100.000 ekor benih ikan Nila, 10.000 ekor benih ikan Gurame, 100.000 ekor benih ikan Patin, 100.000 benih ikan Nilem, paket budidaya ikan Lele teknologi bioflok, unit chest freezer dan bantuan pinjaman modal usaha sebesar Rp. 2.042.000.000,- serta pembagian 1300 kartu KUSUKA bagi pelaku usaha perikanan di Musirawas.

Selain itu juga dilakukan panen 3 ton ikan Nila di kelompok Mina Sari Desa M. Sitiharjo Kecamatan Tugu Mulyo. “Panen ikan ini merupakan hasil dari bantuan KKP tahun 2018 lalu. Kelompok ini mendapatkan bantuan benih ikan Nila 25.000 ekor dan saat ini sudah dapat dipanen. Ini merupakan bukti bahwa program-program KKP dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung,” ujar Slamet di sela-sela panen.

Dalam kesempatan yang sama, Edhy Prabowo, Ketua Komisi IV DPR RI kembali menyampaikan terima kasih dan rasa puasnya atas berbagai keberhasilan dan kemajuan pembangunan perikanan budidaya yang berhasil dilakukan KKP di berbagai daerah.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…