Ditopang Bisnis Batubara - Pendapatan TRAM Capai Rp 3,48 Triliun

NERACA

Jakarat – Kembali geliatnya industri pertambangan memberikan dampak positif terhadap bisnis jasa angkutan batu bara yang dimiliki PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) dan terlebih perseroan juga sudah memasuki bisnis pertambangan. Alhasil, perseroan sepanjang tahun 2018 kemarin membukukan kinerja keuangan yang positif dengan mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,48 triliun  atau melesat tajam dibandingkan pada tahun 2017 pendapatan tercatat sebesar Rp 512,23 miliar.

Direktur Utama TRAM, Soebianto Hidayat menuturkan, adanya peningkatan pendapatan yang siginifikan ini diperoleh dari kontribusi PT Gunung Bara Utama (GBU). “Anak usaha kami di sektor pertambangan batubara berkontribusi sebesar 68,47%. Sedangkan pendapatan berikutnya diperoleh dari jasa pertambangan yaitu SMR Utama atau anak usaha dari PT Ricobana Abadi berkontribusi sebesar 24,42%,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pencapaian positif ini merupakan buah hasil dari aksi korporasi perusahaan yang dilakukan pada akhir tahun 2017 dengan melakukan akuisisi perusahaan pertambangan batubara dan jasa pertambangan batubara. Dia menambahkan, peningkatan pendapatan GBU berasal dari bertumbuhnya produksi batubara sebesar 2,6 juta ton batubara, pada tahun sebelumnya produksi batubara hanya 265.000 ton.

Saat ini rata-rata produksi mereka sebesar 300.000 ton per hari. Nantinya mereka juga akan terus menggenjot rata-rata produksi harian. “Hasil kinerja 2018 menunjukkan pengembangan bisnis batubara dan jasa penunjang pertambangan batubara merupakan langkah yang terbaik yang ditandai dengan meningkatnya laba. Kami optimistis prospek bisnis akan semakin cerah di masa depan,” jelasnya.

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp 2,91 triliun meningkat ketimbang beban pendapatan pada tahun sebelumnya atau 2017 sebanyak Rp 431,72 miliar. TRAM menorehkan laba bruto pada tahun lalu Rp 575,96 miliar naik 573,63% dari tahun 2017 Rp 85,50 miliar. Sepanjang tahun lalu mereka berhasil mencatatkan laba bersih Rp 295,48 miliar, padahal pada tahun 2017 TRAM masih rugi Rp 33,15 miliar. Sementara itu, total aset mereka sepanjang tahun 2018 turun 27,20% menjadi Rp 8,24 triliun, pada 2017 total aset TRAM sebesar Rp 11,32 triliun.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…