Laba Semen Indonesia Tumbuh 86,66%

NERACA

Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada akhir Desember 2018 mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,08 triliun atau naik  86,66% dibanding periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp1,65 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Sementara penjualan perseroan tercatat sebesar Rp30,68 triliun atau naik 10,32% dibandingkan akhir Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp27,81 triliun. Sedangkan pokok penjualan mengalami kenaikan 7,55% dari Rp19,85 triliun menjadi Rp21,35 triliun. Selain itu, kewajiban tercatat sebesar Rp18,41 triliun atau turun 3,2% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp19,022 triliun.

Sementara ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp32,73 triliun atau turun 8,95% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp30,04 triliun. Adapun aset perseroan tercatat sebesar Rp51,15 triliun atau naik 4,26% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp49,06 triliun. Tahun ini, perseroan memperkirakan penjualan semen grup setelah terkonsolidasi dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk tumbuh moderat mengikuti kebutuhan dalam negeri tahun ini.

Sekretaris perusahaan Semen Indonesia, yang juga menjabat Direktur Solusi Bangun Indonesia, Agung Wiharto pernah bilang, kebutuhan semen domestik 2019 diperkirakan tumbuh 4-5%. Dimana pertumbuhan tersebut telah mempertimbangkan inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Kami akan ikuti itu supaya market share kami terjaga," kata Agung.

Grup Semen Indonesia menargetkan tahun ini dapat mengekspor mengekspor semen sebesar 4 juta ton setelah mereka terkonsolidasi dengan Solusi Bangun Indonesia. Tahun lalu, sebelum terkonsolidasi, ekspor Semen Indonesia mencapai 3 juta ton. Disampaikannya, langkah awal Semen Indonesia yaitu melakukan integrasi secepatnya agar tercipta rantai suplai (supply chain) demi meningkatkan efisiensi. Saat ini, industri semen dalam negeri masih mengalami kelebihan pasokan yang diperkirakan mencapai 30% dari kapasitas nasional saat ini sebanyak 110 juta ton per tahun. Salah satu jalan untuk meningkatkan efisiensi yaitu dari sisi bahan baku. Usai berkonsolidasi, Semen Indonesia secara grup memiliki daya tawar yang lebih besar terhadap energi yang mereka gunakan yaitu batu bara.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…