Laris Manis Bisnis Otomotif - Mitra Pinasthika Raup Laba Bersih Rp 3,7 Triliun

NERACA

Jakarta – Geliat industri otomotif yang masih tumbuh positf di tengah tahun 2018 yang penuh tantangan, memberikan dampak para kinerja keuangan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) yang berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp3,7 triliun atau tumbuh dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 384 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Group Chief Executive Officer Mitra Pinasthika Mustika, Suwito Mawarwati menyampaikan kebanggannya dengan hasil yang diraih perseroan dalam hal kinerja keuangan dan operasional.” Kami juga telah mengambil peluang untuk merampingkan beberapa bisnis yang tidak menguntungkan sebagai cara bagi kami untuk meningkatkan keseluruhan profitabilitas grup untuk tahun-tahun mendatang.”ujarnya.

Sementara pendapatan perseroan pada 2018 tumbuh sebesar 11% menjadi Rp15,9 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp14,3 triliun. Kontributor terbesar dari pendapatan MPMX adalah MPMulia yang menghasilkan sekitar 88% dari total pendapatan konsolidasi yang didorong oleh pertumbuhan penjualan dari pasar kendaraan roda dua secara nasional.

Sementara itu, pada 2018, utang MPMX turun senilai Rp2,8 triliun, hal tersebut merupakan hasil atas dipercepatnya pelunasan atas pinjaman menggunakan hasil divestasi yang diterima dari penjualan bisnis pelumas. MPMulia, pemimpin pasar distribusi sepeda motor di Jawa Timur dan NTT, mencatat penjualan sebanyak 901.337 unit pada 2018, naik 7% dari periode yang sama tahun lalu. MPMulia mempertahankan pertumbuhan pendapatan positif sebesar 12% dan Laba Bersih 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebagai kontributor pendapatan dan laba terbesar untuk MPMX, MPMulia terus menciptakan strategi dan inisiatif baru yang berfokus pada transformasi digital dan ekspansi bisnis dengan menambah lebih banyak gudang dan outlet. Anak perusahaan perseroan yang berfokus pada layanan keuangan, yaitu MPMInsurance dan MPMFinance, telah mencapai hasil yang positif pada 2018. MPMInsurance berhasil mencatatkan raihan pendapatan premi bruto tumbuh sebesar 25% pada 2018 dibandingkan periode yang sama pada 2017, dengan pendapatan yang dicatat meningkat 19% dibandingkan dengan 2017.

Laba bersih tercatat mengalami sedikit penurunan dikarenakan klaim bersih yang lebih tinggi akibat bencana alam pada tahun 2018. Pendapatan MPMFinance tumbuh 29% YoY dengan peningkatan pembiayaan baru sebesar 43% untuk periode tersebut. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tercatat turun pada level 2,1% sehubungan dengan pengetatan kualitas underwriting di semua cabang.

MPMFinance juga menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman bilateral sebesar Rp2,3 triliun dari bank lokal maupun asing dan pinjaman sindikasi luar negeri sebesar US$333 juta untuk mendukung lini bisnis pembiayaan perusahaan serta menjaga pertumbuhan portofolio yang sehat. Untuk merampingkan unit bisnis MPMRent, perusahaan mengambil keputusan untuk menutup layanan logistik pada akhir 2018, yang berdampak pada keseluruhan profitabilitas MPMRent.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…