Laba Bersih Kobexindo Melesat Tajam 104%

NERACA

Jakarta – Emiten distributor perusahaan alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatatkan kinerja keuangan yang cukup apik sepanjang tahun 2018 kemarin. Dimana perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 3,13 juta atau tumbuh 103,78% dibandingkan pencapaian pada priode yang sama tahun lalu yakni US$ 1,53 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Humas Soputro, Presiden Direktur PT Kobexindo Tractors Tbk, solidnya kinerja laba bersih ditopang oleh pendapatan yang tumbuh solid 35,6% menjadi US$101,50 juta dibandingkan pendapatan tahun 2017 yakni sebesar US$74,87 juta. “Dimana pencapaian ini merupakan rekor pendapatan tertinggi perseroan dalam 6 tahun terakhir.”ujarnya.

Pertumbuhan pendapatan perseroan ditopang oleh kinerja empat segmen usaha perseroan yakni, segmen penjualan alat berat, segmen penjualan suku cadang, segmen after sales service dan segmen pendapatan sewa. Tingginya permintaan alat berat sepanjang 2018 tercermin dari angka pertumbuhan segmen penjualan alat berat. Dimana segmen ini tumbuh 24,39% dari US$63,28 juta pada 2017 menjadi US$78,71 juta pada 2018.

Disampaikannya, tingginya permintaan alat berat khususnya alat berat pertambangan, tidak lepas dari kehandalan excavator Doosan yang menjadi backbone penjualan alat berat perseroan dan dukungan layanan purna jual yang prima selama 24 jam yang diberikan oleh 11 cabang Kobexindo di kota-kota utama Indonesia. Berdasarkan kontribusi pendapat per segmen, segmen penjualan alat berat memberikan kontribusi tertinggi yakni 77,55% terhadap total pendapatan.

Segmen bisnis dengan kontribusi terbesar kedua adalah, segmen penjualan suku cadang yang berkontribusi sebesar 14,21% dengan penjualan sebesar US$14,42 juta sepanjang 2018. Segmen ini mencatat pertumbuhan kontribusi signifikan dari 8,29% pada tahun 2017 menjadi 14,21% pada 2018.  Kemudian kontribusi segmen jasa perbaikan/ maintenance tercatat sebesar 4,25% atau senilai US$4,32 juta dan pendapatan sewa alat berat berkontribusi sebesar 3,25% atau menyumbangkan pendapatan sebesar US$3,30 juta.

Perseroan sepanjang 2018, lanjut Humas Soputro, mampu mempertahankan momentum pertumbuhan disemua segmen bisnis. “Kami akan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dari model bisnis yang kami miliki, terutama pendapatan yang tidak terkait dengan sektor tambang seperti penjualan suku cadang dan services kendaraan niaga,”jelasnya.

Sepanjang tahun 2018, pendapatan keuangan Kobexindo tumbuh 2.355% dari US$15.657 pada akhir tahun 2017 menjadi US$384.234 pada akhir tahun 2018 yang bersumber dari penempatan deposito.  Sedangkan beban keuangan berkurang dari US$1,81 juta pada akhir tahun 2017 menjadi US$791,385 membuat laba sebelum pajak perseroan pada akhir tahun 2018 tercatat sebesar US$5,24 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar US$2,57 juta atau setara pertumbuhan 103,77%.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…