Fahmi-Andri Telah Melaksanakan Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan - Belum Setahun Menjabat

Fahmi-Andri Telah Melaksanakan Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan

Belum Setahun Menjabat

NERACA

Sukabumi - Meskipun belum satu tahun menjabat, Namun Walikota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami telah melaksanakan urusan wajib pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan. Salah satu indikator keberhasilan sektor pendidikan adalah tingginya angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs dan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK.

Pada tahun 2018, AM SD/MI ke SMP/MTs mencapai 110,2%. Angka ini diperoleh dari perbandingan jumlah siswa baru jenjang SMP/M.Ts. pada tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah lulusan SD/MI pada tahun ajaran 2017/2018. Jumlah siswa baru SMP/M.Ts. mencapai 6.789 orang, sedangkan jumlah lulusan SD/MI mencapai 6.162 orang.

Semestinya kalau perhitungan hanya menyangkut anak-anak yang tinggal di Kota Sukabumi, AM tersebut paling besar 100 persen, nyatanya mencapai 110,2 persen. Hal itu terjadi karena adanya siswa melanjutkan yang berasal dari luar Kota Sukabumi. Tingginya AM merupakan salah satu bukti kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di Kota Sukabumi.

"Angka melanjutkan dapat dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan pendidikan. Peningkatan angka melanjutkan menunjukkan partisipasi masyarakat yang makin tinggi dalam melanjutkan pendidikan," ujar Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, kemarin.

Selain itu, keberhasilan lainnya dapat dilihat dari tingginya Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD/MI dan jenjang SMP/M.Ts. APM jenjang SD/MI diperoleh dari perbandingan jumlah siswa SD/MI/Paket A usia 7-12 tahun dengan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun. Jumlah siswa dimaksud mencapai 34.392 orang, sedangkan jumlah penduduk usia 7-12 tahun mencapai 35.399 orang.

Jadi APM SD sederajat mencapai 34.392 dibagi 35.399 kali 100 persen yaitu 97,15 persen. Di luar siswa SD/MI/Paket A yang jumlahnya 34.392 orang masih ada siswa yang usianya di bawah 7 tahun atau di atas 12 tahun. Di sisi lain ada penduduk kelompok usia 7-12 tahun yang telah lulus SD sederajat.

"Sedangkan APM SMP/M.Ts. diperoleh dari perbandingan jumlah siswa SMP/M.Ts. usia 13-15 tahun (17.531 orang) dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun (18.189 orang). Besarnya APM tersebut mencapai 17.531/18.189 x 100 persen atau 96,4 persen. Untuk AMP jenjang SMP sederajat yang mencapai 96,4 persen menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat sudah tinggi dimana antara usia dan jenjang pendidikan sudah tercapai kesesuaiannya,” jelas Andri.

Andri mengatakan, kondisi objektif lainnya yang menunjukkan keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan adalah tingginya jumlah pendidik, kepala sekolah, dan pengawas yang berkualifikasi S1/D4. Dari 3.001 guru yang mengabdi SD/MI/SMP/M.Ts. di Kota Sukabumi sebanyak 3.243 orang berkualifikai S1/D4 atau dengan persentase hampir 93,54 persen."Capaian ini telah melewati rencana strategis yang mentargetkan persentase guru berkualifikasi S1 atau D4 sebesar 92 persen,” kata Andri.

Sementara untuk urusan kesehatan lanjut Andri, pada Tahun 2018 komplikasi kebidanan yang ditangani berjumlah 1.053 dengan pencapaian kinerja adalah 100%. Pencapaian kinerja pada Tahun 2018 ini difokuskan kepada ibu dengan resiko tinggi dan factor resiko yang mendapat penanganan kebidanan yang sesuai.

Pemerintah Kota Sukabumi sendiri di tahun 2018, dari 33 keluarahan yang ada, sebanyak 32 keluarahan telah Universal Child Immunization (UCI). Sedangkan satu lagi yakni Keluarahan Nyomplong yang belum UCI. Hal ini terjadi karena sasaran imunisasi yang sulit dijangkau dan petugas memiliki tugas rangkap selain sebagai petugas imunisasi sehingga mengakibatkan kurang optimalnya terhadap pencapaian target program.

"Jadi perlu ditingkatkan lagi peran serta masyarakat peduli imunisasi dan kerjasama lintas program di Puskesmas serta optimalisasi peran pengawas/wakil suvervisor (wasor) imunisasi yang terus memantau dan mengevaluasi capaian program secara rutin sehingga capaian UCI ini dapat selalu tercapai di setiap tahunnya," ujar Andri.

Selain itu juga dalam penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD tergolong mengalami penurunan.Di tah 2018 menjadi 238 kasus dari 352 kasus di Tahun 2017. Selain pelaksanaan fogging focus dan fogging massal yang telah dilaksanakan dalam upaya mencegah terjadinya penyebaran penyakit DBD di Kota Sukabumi, penurunan kasus DBD ini juga dipengaruhi oleh adanya siklus 5 tahunan DBD dimana pada Tahun 2018 ini, siklus musiman DBD mengalami penurunan setelah pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasus DBD karena musim/cuaca yang mendukung peningkatan kasus."Untuk mengantisipasi peningkatan kasus di tahun- tahun mendatang, perlu ditingkatkan kembali peran serta masyarakat melalui penggerakan POKJANAL DBD untuk mensosialisasi PSN di setiap kelurahan," kata Andri.

Sedangkan untuk pelayanan rujukan pasien masyarakat miskin tambah Andri, Kota Sukabumi telah mencapai universal coverage healthy (UHC) sebesar 95% sesuai target yang ditetapkan, sehingga masyarakat telah memperoleh jaminan kesehatan baik masyarakat miskin penerima bantuan iuran (PBI) maupun yang masyarakat mampu Non PBI."Masyarakat miskin PBI, sebanyak 137.160 jiwa telah difasilitasi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bersumber APBN, sisanya sebanyak 42.920 jiwa difasilitasi oleh Jamkesda bersumber APBD Kota Sukabumi yang sebagian besar sudah diintegrasikan melalui sistem JKN melalui BPJS Kesehatan. Dengan telah mencapai target UHC tersebut, maka pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin telah terfasilitasi pelayanannya baik itu melalui program upaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun program upaya kesehatan perorangan (UKP)," pungkas Andri. Arya

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…