Bukukan Pendapatan Rp 95,71 Triliun - Bisnis Rokok Gudang Garam Semakin Garang

NERACA

Jakarta  - Di tengah perekonomian yang penuh tantangan, bisnis rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih mencatatkan kinerja keuangan yang cukup apik. Dimana perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 14,89% menjadi Rp 95,71 triliun dibandingkan pendapatan di 2017 sebesar Rp 83,31 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,79 triliun pada 2018, naik tipis 0,49% dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp7,75 triliun. Selain itu, perseroan juga mencatatkan utang cukai, PPN dan Pajak Rokok sebesar Rp2,698 triliun pada akhir tahun 2018 atau naik tajam dibanding tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp1,089 miliar.

Namun, kewajiban emiten rokok itu tercatat sebesar Rp23,96 triliun atau turun 2,48% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp24,57 triliun. Kemudian total aset perseroan pada 2018 sebesar Rp69,10triliun, naik 3,50% dari 2017 sebesar Rp66,76 triliun. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp23,96 triliun dan Rp45,13 triliun.

Perseroan juga mengungkapkan, pendapatan lainnya turun 14,89% secara tahunan menjadi Rp141,44 miliar. Beban usaha naik 6,31% menjadi Rp7,55 triliun, serta beban lainnya naik 242,86% dari Rp32,87 miliar pada 2017 menjadi Rp112,70 miliar pada 2018. Perseroan memperoleh laba kurs sebesar Rp34,79 miliar, setelah pada tahun sebelumnya mencatatkan rugi kurs sebesar Rp14,70 miliar. Beban bunga tercatat turun 15,38% menjadi Rp677,56 miliar. 

Sebagian analis memprediksi kinerja Gudang Garam di tahun politik ini masih tetap tumbuh dan bahkan melesat tajam dibandingkan tahun 2018. Menurut analis PT Samuel Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, ada dua katalis yang menyebabkan GGRM tumbuh di tahun ini. Pertama tidak adanya kenaikan cukai. Kedua penundaan penggabungan tier pengenaan cukai.

Hal ini berdampak positif pada marjin dan pertumbuhan volume penjualan GGRM di 2019. Bahkan dirinya memasang target prise (TP) saham Gudang Garam menjadi Rp 100.600 persaham. Sikap ini didasari adanya beberapa alasan yakni asumsi volume penjualan GGRM yang lebih baik. Mengingat di tengah ekspektasi dampak positif tahun politik pada 2019 dan program bantuan dana tunai pemerintah yang akan meningkatkan konsumsi rokok.

Terakhir rendahnya kenaikan average selling prise (ASP) year on year (YoY) sebagai akibat tarif cukai yang sama sebesar 75% dari penjualan. “Marjin yang membaik dan mendorong laba bersih bertumbuh solid,” kata Akhmad. Maka dengan tidak ada kenaikan cukai tahun ini dibarengi potensi pertumbuhan konsumsi rokok, maka tingkat profitabilitas dari level gross margin hingga net margin akan tercatat lebih tinggi.

Di sisi lain, dirinya memprediksi tahun ini pendapatan GGRM naik Rp 5,789 dari prediksi akhir tahun 2018 sebesar Rp 86,878 triliun menjadi Rp 92,667 triliun pada 2019. Kondisi tersebut juga akan mendorong pertumbuhan laba bersih 2019 lebih solid bahkan dengan asumsi ASP lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…