Satu Perusahaan di Sumsesl Siap Go Public

NERACA

Palembang – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan-perusahaan di Sumatera Selatan untuk go public karena sejauh ini hanya tiga perusahaan yang sudah menjual lembar sahamnya ke masyarakat. "Sejauh ini baru ada tiga. BEI terus mendorong dan mudah-mudahan ada tambahan satu perusahaan di tahun ini, yakni dari perusahaan energi," kata Kepala Perwakilan BEI Palembang, Hari Mulyono di Palembang, kemarin.

Disebutkannya, tiga perusahaan itu yakni dua perusahaan BUMN, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) dan satu perusahaan swasta, yakni PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Meski enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut, Hadi memastikan bahwa perusahaan energi asal Sumsel itu akan siap melantai di bursa paling lambat pada Agustus 2019.

Diriya mengungkapkan, perusahaan tersebut seharusnya sudah go public pada kuartal I tahun ini, namun karena persiapan internal yang cukup alot membuat beralih ke kuartal III/2019. Hari mengatakan, perusahan itu berniat go public seiring kebutuhan terhadap dana segar dalam jumlah besar untuk menyokong ekspansi bisnis perusahaan di bidang energi terbarukan. Selain itu, perusahaan ini juga berambisi menjadi pemimpin di sektor bisnis tersebut.

Terkait masih sedikitnya perusahaan asal Sumsel yang IPO, Hari menjawab sebenarnya upaya yang dilakukan BEI Palembang cukup masif, seperti menggelar lokakarya go public yang ditujukan kepada perusahaan-perusahaan lokal di daerah itu dengan menggandeng HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).

Namun, adanya kekhawatiran mengenai kontrol perusahaan setelah terjadinya perpindahan saham ke masyarakat atau investor umum membuat rencana IPO kurang diminati pengusaha. Padahal, perusahaan yang sudah terbuka dipastikan akan lebih solid karena pengawasan tak lagi di tangan pemilik modal melainkan juga investor publik.

Bukan itu saja, keenganan muncul karena adanya proses persiapan internal yang membutuhkan waktu relatif lama.”Bukan proses di BEI yang lama tetapi di internal perusahaan, apalagi mereka harus merapikan laporan keuangan dan harus clean and clear, perpajakannya jelas, modalnya jelas, harus menyelesaikan silang kepemilikan terkait modal, dan lain-lain," katanya. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…