Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Ditargetkan Tumbuh 20%

 

 

NERACA

 

Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) targetkan pendapatan premi asuransi jiwa pada tahun 2019 akan bertumbuh sekitar 10%-20%. "Kami optimistis pendapatan premi akan tumbuh," ungkap Kepala Departemen Keuangan dan Pajak AAJI, Simon Imanto, seperti dikutip kemarin. Simon menyebut bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulan Februari 2019 yang sudah menunjukkan perbaikan menjadi faktor pendukung hal tersebut.

Sebagai informasi, pertumbuhan IHSG pada Februari naik menembus level 6.443 dibandingkan pada Desember yang menyentuh level 6.125. "Ini menunjukkan IHSG sudah menguat dan industri mulai optimistis hasil investasi akan semakin membaik," ujar Simon. Simon mengakui target itu memang terbilang optimisi meski sepanjang 2018 AAJI mencatat perlambatan 19,4% atau senilai Rp 204,89 triliun. Kondisi itu dipengaruhi dari 59 perusahaan asuransi.

Namun, menurut dia, perlambatan tersebut karena dipengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi global dan nasional saat itu. Akan tetapi, pertumbuhan hasil investasi pada kuartal empat 2018 dapat dikatakan meningkat. Sementara itu, Kepala Departemen Hubungan Internasional Nelly Husnayati menambahkan bahwa jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi yang meningkat 0,2% menjadi 585.761 orang akan menunjang target tersebut. Angka itu naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 584.469 orang.

Sebanyak 90,3% total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan yang meningkat 0,03%. Yakni dibandingkan periode sama tahun lalu naik menjadi 528.902 orang. “AAJI dan industri asuransi jiwa akan terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis asuransi, dengan merekrut tenaga pemasaran berlisensi yang handal dan berkualitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nelly menjelaskan ada lima jenis investasi dengan proporsi terbesar akan total investasi pada kuartal empat 2018. Pertama, yaitu investasi reksadana sebesar 33,8% dan investasi saham sebesar 32,9%. Selanjutnya, ada investasi surat berharga negara sebesar 14,4%. Lalu, deposito sebesar 8,6%. Juga investasi sukuk korporasi sebesar 6,2%.

Beberapa perusahaan asuransi cukup optimistis mengadapi 2019. PT Capital Life Indonesia yang berharap peroleh pendapatan premi tahun ini membaik untuk mengulangsi kinerja tahun lalu yang juga positif. Capital Life menetapkan target perolehan premi bruto pada 2019 senilai Rp 9,9 triliun tumbuh 28,52% dari perolehan tahun lalu senilai Rp 7,7 triliun.

Perseroan berupaya mencapai target tersebut dengan melakukan ekspansi produk dan mengembangkan kerja sama mitra bancassurance. Capital Life juga berencana menajamkan penetrasi untuk asuransi jiwa kredit yang saat ini masih kecil. Target premi bruto di tahun 2019 sendiri senilai Rp 9,9 triliun tumbuh 28,57% yoy dibandingkan dengan pencapaian premi tahun 2018 yang senilai Rp 7,7 triliun. Target tahun 2018 yaitu Rp 7,4 triliun namun dicapai Rp 7,7 triliun artinya pencapaian preminya sebesar 104%.

Direktur PT Capital Life Robin Winata mengatakan, pihaknya menargetkan perolehan premi bruto sebesar Rp 9,9 triliun, naik 28,52% secara tahunan. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari realisasi tahun lalu yaitu Rp 7,7 triliun. “Kami akan melakukan ekspansi produk dan kerja sama dengan mitra perbankan untuk mencapai target. Perusahaan juga berencana meningkatkan penetrasi asuransi kredit yang saat ini masih kecil,” ungkapnya.

Pemain lainnya, BNI Life menargetkan perolehan premi sebesar Rp 12,9 triliun pada tahun ini. Perusahaan telah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya fokus pada penjualan produk yang menguntungkan dan peningkatan jumlah polis. Strategi kedua adalah meningkatkan captive market melalui sinergi dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Ketiga, meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga pemasar dan sumber daya manusia.

“Strategi keempat dengan membuat program menarik untuk para nasabah dan calon nasabah. Terakhir, BNI Life juga bakal menggenjot pendapatan melalui penjualan produk-produk unggulan yang mencakup produk tradisional dan unitlink,” kata Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan.

 

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…